Dorong Pendidikan Inklusif, SCG Berikan 427 Beasiswa

Program SCG Sharing the Dream ini bertujuan untuk mendukung pemerataan pendidikan

dok SCG
Perusahaan material, SCG, memberikan beasiswa kepada 417 siswa SMA/sederajat dan 10 mahasiswa strata satu. Program SCG Sharing the Dream ini bertujuan untuk mendukung pemerataan pendidikan di Indonesia.
Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Perusahaan material, SCG, memberikan beasiswa kepada 417 siswa SMA/sederajat dan 10 mahasiswa strata satu. Program SCG Sharing the Dream ini bertujuan untuk mendukung pemerataan pendidikan di Indonesia.


Hal tersebut berkaca dari data Badan Pusat Statistik (BPS)2022, sebesar 14 persen kelompok usia SMA/sederajat tidak bersekolah. Selain itu, 69 persen kelompok pemuda usia perguruan tinggi belum berkesempatan berkuliah.

Beasiswa SCG Sharing the Dream diberikan kepada pelajar asal Jakarta, Karawang, Bogor, Bekasi, Tangerang Selatan, Sukabumi, dan Lebak yang merupakan wilayah operasional SCG. 

Country Director SCG di Indonesia Warit Jintanawan mengatakan, program SCG Sharing the Dream telah berjalan sejak tahun 2012. Perjalanan ini merupakan komitmen perusahaan dalam mendukung tingkat partisipasi pendidikan di Indonesia, mewujudkan prinsip SCG ESG 4 Plus dan mendukung tercapainya Indonesia Emas 2045. 

“Kami bangga dan bersyukur, program ini telah bermanfaat bagi 4.040 penerima dan menyerap dana Rp 19 miliar, meliputi dana pendidikan dan program pengembangan,” ujar Warit dalam keterangannya, Kamis (10/8/2023).

Secara rinci, kategori SMA/sederajat mendapatkan dana pendidikan Rp 2 juta sedangkan kategori sarjana sebesar Rp 8 juta per tahun. Dana tersebut diberikan hingga lulus atau maksimum masa studi empat tahun. 

Selain itu, para penerima beasiswa juga akan memperoleh kesempatan pengembangan diri melalui pelatihan soft skills, keterampilan berbahasa, serta kegiatan jejaring. Dengan keunggulan kompetitif tersebut, tahun ini tercatat ada lebih dari 1400 pendaftar atau meningkat 12 persen dibandingkan tahun lalu.

Menurut Presiden Direktur PT SCG Indonesia Chakkapong Yingwattanathaworn, dibutuhkan kerja sama dari pemerintah, pelaku industri, dan akademisi, untuk membuat akses pendidikan menjadi lebih inklusif serta bebas dari hambatan sosial, ekonomi, dan gender. 

“Program ini sejalan dengan dua misi dari prinsip ESG 4 Plus yang ingin kami capai, yaitu mengurangi kesenjangan (reduce inequality) dan mendorong kolaborasi (embrace collaboration),” katanya.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam sambutannya menyampaikan, para penerima beasiswa adalah sebagian elite dari generasi muda Indonesia yang memperoleh kesempatan emas. Oleh karena itu harus menggunakan kesempatan ini sebaik-baiknya. 

“Manfaatkan semua yang ada di sekitar kalian, sehingga menjadi orang yang bermanfaat tidak hanya untuk diri sendiri, yang penting untuk keluarga dan orang sekitar,” tuturnya.

SCG mendorong generasi muda membuat kontribusi nyata bagi masyarakat. Tahun ini, SCG akan mendukung dan mendampingi SCG Scholars melaksanakan dua gagasan terbaik. Pertama, Eco Enzyme sebagai Alternatif dalam Pengurangan Bahan Kimia (ESDAPEBA) oleh Ranu Satya Al Hakim, siswa SMKN 1 Cikarang Selatan. 

Kedua, E-MISSION:  Pemanfaatan Air Sadah dan Minyak Jelantah untuk pembuatan Lilin Aromaterapi oleh Sunda Galih, mahasiswa Institut Pertanian Bogor. 

Founder & CEO ParongPong RAW Lab Rendy Aditya Wachid yang berbagi pengalaman dalam menjalankan inisiatif berkelanjutan. Menurutnya, pendidikan punya peran penting untuk membentuk kesadaran generasi muda agar lebih peka terhadap lingkungan sekitar. 

“Peran para kolaborator seperti kamilah yang bertugas memberikan blueprint bagi para anak muda untuk berkreasi dan kritis menyelesaikan masalah sesuai dengan passion mereka masing-masing,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler