Niat dan Doa Sholat Dhuha
Dalil sholat dhuha didasarkan pada hadits.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW mencontohkan kepada umatnya dengan amal ibadah di pagi hari yang memiliki keutamaan besar. Ibadah tersebut ialah sholat dhuha yang dapat dikerjakan minimal dua rakaat.
Sunnah sholat dhuha didasarkan pada salah satu hadits shahih yang diriwayatkan dari Abu Dzar RA, yang di dalamnya Nabi Muhammad SAW bersabda:
عَنْ أَبِى ذَرٍّ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهُ قَالَ « يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى » أخرجه مسلم
"Pada setiap pagi, wajib bagi setiap anak Adam untuk bersedekah atas setiap persendian yang ada di tubuhnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap ajakan kepada kebaikan adalah sedekah, melarang dari kemungkaran adalah sedekah. Semua itu tercukupi dengan dua rokaat (sholat) dhuha." (HR Muslim)
Sholat dhuha diumpamakan dengan sedekah bagi tubuh, khususnya pada setiap persendian. Karena dalam tubuh manusia, ada 360 persendian. Setiap persendian tersebut memerlukan sedekah sebagai wujud syukur kepada Allah SWT.
Selengkapnya, berikut ini adalah niat sholat dhuha dan bacaan doa untuk menambah rezeki yang bisa dibaca setelah menyelesaikan sholat dhuha.
NIAT SHOLAT DHUHA
أُصَلِّي سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَينِ لله تَعَالَى اللهُ أَكبَر
Ushollii sunnatadh dhuhaa rok'ataini lillaahi ta'aalaa allaahu akbar.
Artinya: Aku berniat mengerjakan sholat sunnah dhuha dua rokaat karena Allah ta'ala.
DOA SETELAH SHOLAT DHUHA
Adapun doa yang bisa dipanjutkan setelah mengerjakan sholat dhuha adalah sebagai berikut. Doa ini tercantum dalam Panduan Shalat Praktis dan Lengkap oleh Ust. Syaifurrahman El-Fati.
اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Latin:
"Allahumma innad dhuhaa-a dhuhaa-uka, wal bahaa-a bahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrota qudrotuka, wal 'ismata 'ismatuka. Allahumma in kaana rizqi fis samaa-i fa-anzilhu, wa in kaana fil ardhi fa akhrij-hu, wa in kaana mu'assaron fa yassir-hu, wa in kaana harooman fathoh-hir-hu, wa in kaana ba'ii-dan faqorrib-hu bi haqqi dhuhaa-ika, wa bahaa-ika, wa jamaalika, wa quwwaatika, wa qudrotika, aatini maa atayta 'ibadakas shoolihin".
Artinya:
"Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu Dhuha adalah waktu Dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, dan kekuasaan adalah kekuasaan-Mu serta penjagaan adalah penjagaan-Mu. Ya Allah, jika rizqiku masih di atas langit, turunkanlah dan jika ada di dalam bumi, keluarkanlah. Jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu Dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh."