Waskita Dipastikan Jadi Anak Usaha Hutama Karya Tahun Depan
Peralihan status merupakan solusi jitu dalam menyelamatkan Waskita Karya.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I Kartika Wirjoatmodjo memastikan PT Waskita Karya akan beralih status menjadi anak usaha dari PT Hutama Karya. Pria yang akrab disapa Tiko itu menyebut peralihan status merupakan solusi jitu dalam menyelamatkan Waskita Karya.
"Waskita setelah kita melakukan kajian, memang kondisi likuiditasnya berat," ujar Tiko seusai menghadiri pembukaan Forum Sinergi BUMN-Swasta bertajuk "Kolaborasi untuk Pembangunan Inklusif" di Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Senin (14/8/2023).
Saat ini, pihaknya sedang negosiasi dengan bank dan pemegang obligasi. Tiko mengatakan, pemerintah pun menyiapkan penyertaan modal negara (PMN) untuk penyelesaian proyek strategis nasional (PSN) yang sebelumnya ditugaskan kepada Waskita, seperti jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Bocimi seksi III dan tol Kayu Agung-Palembang-Betung atau Kapal Betung tahap II, maupun Bekasi-Cawang-Kampung Melayu atau Becakayu. Nantinya ruas tol-tol tersebut akan didivestasikan setelah selesai dibangun.
"Kita ingin para pemegang obligasi dan para vendor mencari solusi terbaik sehingga Waskita bisa joint venture, kemudian akan dijadikan anak usaha Hutama Karya," ujar Tiko.
Tiko menjelaskan, proses bergabungnya Waskita ke Hutama Karya menunggu penyelesaian restrukturisasi yang sedang berjalan. Tiko menilai keputusan ini menjadi langkah terbaik dalam memastikan keberlanjutan PSN seperti Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) maupun ibu kota Nusantara (IKN).
"Waskita kan kurang kuat secara keuangan, maka kita akan bantu dengan kekuatan di Hutama Karya, ini hal positif. Setelah restrukturisasi, Hutama Karya jadi induk untuk bisa memberikan keberlanjutan proyek Waskita ke depan," kata Tiko.
Tiko mengatakan, proses masuknya Waskita sebagai anak usaha Hutama Karya seperti saat Pegadaian ke BRI. Nantinya, saham-saham pemerintah di Waskita akan diserahkan ke Hutama Karya selaku induk dari Waskita.
"Tergantung proses restrukturisasi, kalau sudah selesai baru inbreng ke sana. (Targetnya) awal tahun depan. Nanti kita masuk lewat Hutama Karya, selesaikan proyeknya (Waskita), nanti ada dana yang naik me atas untuk membayar vendor juga," kata Tiko.
Sebelumnya, Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto mengatakan proses konsolidasi dengan Waskita masih terus berjalan dan menunggu selesainya proses restrukturisasi Waskita.
"Kami menerima penugasan dari pemerintah. Waskita kan baru restrukturisasi keuangan. Pak Wamen menyampaikan penggabungan itu nanti setelah Waskita sehat dan kami siap menerima penugasan itu," ujar Budi di Jakarta, Kamis (10/8/2023).
Sejauh ini belum ada keputusan....
Budi mengatakan, sejauh ini belum ada keputusan final mengenai model penggabungan Waskita dengan HK. Dalam gambarannya, Budi menyebut Waskita tetap akan sebagai perusahaan, tapi akan ada pemindahan saham pemerintah di Waskita kepada HK.
"Kan di Waskita ada sahamnya pemerintah dsn publik, nah yang sahamnya pemerintah diserahkan ke HK sehingga Waskita ini jadi anaknya (usaha) HK," kata Budi.
Budi mengatakan, konsolidasi tersebut akan semakin memperkuat sinergi antara HK dan Waskita Karya dalam menyelesaikan sejumlah penugasan infrastruktur dari pemerintah. Budi mengatakan peralihan status tak membuat HK akan mengambil alih proyek strategis eksisting yang tengah dikerjakan Waskita.
"Diperkirakan tahun depan penggabungan itu, jadi restrukturisasi Waskita selesai, baru digabungkan ke HK," ujar Budi.
Associate Director BUMN Research Group LM (Lembaga Management) Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto mengatakan rencana menjadikan PT Waskita Karya menjadi anak usaha dari PT Hutama Karya merupakan langkah yang tepat. Toto menyampaikan, ide membuat Waskita menjadi Hutama Karya sudah bergulir sejak enam bulan lalu.
"Intinya bagaimana mensinergikan kekuatan ke dua entitas ini. Misal kalau proses induk-anak perusahaan ini bisa berjalan, maka contoh tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) itu relatif strategis karena jadi jadi akses masuk ke kawasan ekonomi khusus Lido. Jadi, ekspektasi trafik di jalur ini juga punya potensi bagus," kata Toto saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Jumat (11/8/2023).
Toto menyampaikan, penunjukan Hutama Karya sebagai operator baru Bocimi menjadi wajar karena Hutama Karya menjadi salah satu BUMN Karya yang relatif punya struktur ekuitas yang kuat. Dengan demikian, pekerjaaan pembangunan tol tersebut bisa disinergikan dengan operator sekaligus anak usaha yaitu Waskita.
"Jadi, Waskita akan lebih fokus membantu bisnis captive yang dijalankan induknya, yaitu Hutama Karya. Jadi, kuncinya adalah penyelesaian problem keuangan saat ini," ujar Toto.
Apabila rencana akuisisi Waskita oleh Hutama Karya bisa terlaksana, Toto menilai beban keuangan Waskita bisa dibantu oleh Hutama Karya sebagai entitas induk. Waskita bisa difungsikan oleh Hutama Karya sebagai kontraktor. Toto menyampaikan Hutama Karya menggunakan PMN dari pemerintah untuk menyelesaikan proyek, terutama di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Toto menyebut mekanisme restrukturisasi utang Waskita bisa terjadi lewat PMN ke Hutama Karya.
"Jadi, sepanjang masalah likuiditas ini bisa teratasi, maka Waskita ke depan bisa fokus di fungsi kontraktor saja untuk penyelesaian proyek, termasuk di IKN. Sementara cetak biru bisnisnya ke depan bisa dikontrol Hutama Karya," kata Toto.