Bina 183 Ribu UMKM Lewat Pelatihan Leveling, Gubernur Jateng Paparkan Ini

183.181 unit UMKM itu berhasil mencatatkan Rp 38,9 triliun nilai transaksi.

Dok. HPJT
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menghadiri acara puncak Hari UMKM Nasional Tahun 2023 di Pamedan Mangkunegaran, Kota Solo, Jateng.
Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menghadiri acara puncak Hari UMKM Nasional Tahun 2023 di Pamedan Mangkunegaran, Kota Solo, Jateng. Dalam sambutannya, Ganjar mengungkapkan cara membina 183.181 unit UMKM yang berhasil mencatatkan Rp 38,9 triliun nilai transaksi, omset Rp 68,7 triliun, dan menyerap 1.337.156 tenaga kerja. Yakni dengan memfasilitasi mereka lewat pelatihan leveling.

Baca Juga


“Inilah pelatihan manajemen yang berjenjang yang kita lakukan sampai dengan pelatihan 3 level. Ada lima macam pelatihan dan levelnya tiga. Jadi kalau lulus satu, maka baru boleh naik ke dua. Kalau satu tidak lulus, maka tidak boleh. Itu artinya tidak naik kelas,” kata Ganjar seperti dilansir pada Senin (14/8/2023). 

Pelatihan levelling diadakan Ganjar melalui Balai Latihan Koperasi (Balatkop) UKM Jateng sebagai terobosan baru agar UMKM mampu mengikuti perkembangan usaha dan perekonomian saat ini. Sehingga lebih efektif dan dapat bersaing di dunia usaha.  

Terdapat tiga topik utama pada tiga level pelatihan ini. Level pertama membahas Manajemen Pemasaran, kedua soal Operasional dan SDM, serta ketiga lebih menekankan Usaha dan Keuangan. 

Masing-masing topik di pelatihan leveling menampung lima angkatan yang dibagi ke dalam 3 level. Setiap angkatan memiliki 25 peserta. Pelatihan biasanya digelar 4-5 hari di berbagai kota atau kabupaten di Jateng.

“Inilah para konsultan coba kita ajak, mereka mengembangkan sehingga wawasan bisnis dan mindeset para pelaku UMKM kita meningkat,” kata Ganjar.

Tak hanya terpusat oleh Pemprov Jateng, Ganjar menyebut pelatihan UMKM juga dilakukan Pemkot dan Pemda. Ditambah lagi Ganjar juga bermitra dengan berbagai bank, lembaga keuangan non bank, platform e-commerce, hingga sejumlah marketplace dalam pelatihannya.

“Dari sinilah kemudian mulai banyak UMKM naik kelas, banyak juga mereka ekspor, bahkan beberapa di antaranya mulai dilirik luar negeri. Di sinilah kemudian beberapa UMKM bagus kita kurasi,” tuturnya.

Hingga triwulan I tahun 2023, nilai ekspor UMKM Jateng mencapai US$ 2,5 miliar atau setara Rp 38 triliun jika nilai rupiah Rp 15.323. Hal itu membuat Jateng surplus US$ 708 juta.

Untuk mendukung pengembangan UMKM, Ganjar juga menjadikan Pemprov Jateng sebagai off taker alias pembeli produk dalam negeri. Terbukti Rp2,4 trilun dibelanjakan Pemprov Jateng untuk menggunakan produk UMKM pada 2022.

“Karena kita percaya UMKM yang kita bina, produk yang kita dampingi itu menghasilkan produk yang berkualitas. Kadang-kadang kita perlu menstimulus mereka karena kita pemerintah tidak hanya menjadi kurator, menjadi pendamping mereka, tapi juga off taker mereka,” kata Ganjar.

Turut hadir dalam puncak acara Hari UMKM Nasional Tahun 2023 Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Pada kesempatan itu Ganjar juga meninjau stand-stand UMKM yang berdiri.

“UMKM yang sudah naik kelas betul-betul secara optik kelihatan bagus. Artinya kurasi-kurasi yang selama ini dilakukan cukup berhasil tinggal kita mencarikan pasar agar jualan mereka lebih laku, termasuk pelatihan digitalnya,” ujar Ganjar.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler