Jokowi: Bonus Demografi Jadi Peluang Raih Indonesia Emas 2045
Saat Indonesia Emas 2045, 68 persen penduduk Indonesia adalah usia produktif.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, bonus demografi yang akan mencapai puncak pada tahun 2030-an menjadi peluang besar untuk meraih Indonesia Emas 2045. Sebab saat itu, 68 persen penduduk Indonesia adalah usia produktif.
Hal ini disampaikan Jokowi dalam pidatonya di Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2023 di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD, Jakarta, Rabu (16/8/2023). “Di sinilah kunci peningkatan produktivitas nasional kita,” kata Jokowi.
Untuk meraih Indonesia Emas di 2045 dan meraih posisi menjadi lima besar kekuatan ekonomi dunia, pemerintah pun telah menyiapkan strategi. Salah satunya yakni menyiapkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
Jokowi mengatakan, pemerintah telah berhasil menurunkan angka stunting menjadi 21,6 persen pada 2022 dari sebelumnya 37 persen. Selain itu, pemerintah juga menaikkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi 72,9 di 2022 dan menaikkan Indeks Pemberdayaan Gender menjadi 76,5 di 2022.
Anggaran perlindungan sosial dengan nilai total sebesar Rp 3.212 T dari 2015-2023 juga telah disiapkan. Termasuk untuk program KIS, KIP, KIP Kuliah, PKH, Kartu Sembako, serta perlindungan kepada lansia, penyandang disabilitas dan kelompok rentan lainnya, dan juga re-skilling dan up-skilling tenaga kerja melalui Balai Latihan Kerja dan Program Kartu Pra-Kerja.
“Di saat yang sama SDM yang telah kita persiapkan harus mendapat lapangan kerja untuk bisa menghasilkan produktivitas nasional,” kata Jokowi.
Karena itu, pemerintah juga harus mengembangkan sektor ekonomi baru yang membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya dan memberikan nilai tambah sebesar-besarnya.
“Di sinilah peran sektor ekonomi hijau dan hilirisasi sebagai window opportunity kita untuk meraih kemajuan karena Indonesia sangat kaya sumber daya alam termasuk bahan mineral, hasil perkebunan, hasil kelautan, serta sumber energi baru dan terbarukan,” ujar Jokowi.