Lima Angkatan Laut Terkuat di Dunia, Indonesia Salah Satunya
Tiga dari lima angkatan laut teratas adalah negara Asia.
REPUBLIKA.CO.ID, World Directory of Modern Military Warships (WDMMW) menyusun daftar angkatan laut terkuat di dunia. Indonesia berada di urutan ke-4. Tiga dari lima angkatan laut teratas adalah negara Asia.
Angkatan Laut Amerika Serikat menduduki peringkat pertama, diikuti olh Angkatan Laut Cina, Angkatan Laut Rusia, Angkatan Laut Indonesia dan Angkatan Laut Korea Selatan menduduki peringkat kelima, dan Angkatan Laut Jepang menduduki peringkat keenam.
WDMMW juga membahas faktor-faktor yang berkontribusi pada kekuatan angkatan laut, seperti jumlah kapal, ukuran kapal, kecanggihan senjata dan sensor kapal, serta pelatihan dan pengalaman para pelaut.
WDMMW menyimpulkan berkembangnya kekuatan angkatan laut Asia mencerminkan semakin pentingnya ekonomi dan politik di kawasan ini. WDMMW juga mencatat persaingan angkatan laut yang berkembang di Asia dapat menyebabkan konflik di masa depan.
Berikut lima negara dengan angkatan laut terkuat di dunia veris WDMMW.
1. Amerika Serkat (AS)
Angkatan Laut AS dianggap angkatan laut paling kuat yang pernah dikenal dunia. WDMMW memberikan True Value Rating sebesar 323,9, skor tertinggi.
"(Angkatan laut AS) memiliki perpaduan jenis kapal perang dan kapal selam yang banyak serta keseimbangan yang diperkuat jumlah keseluruhan [kuantitas] yang unggul dengan armada kapal induk yang dibanggakan," kata WDMMW seperti dikutip South Morning China Post, Sabtu (19/8/2023).
WDMMA mengatakan sampai November 2022, Angkatan Laut AS memiliki total 243 unit aktif pada November 2022. Terdiri dari 11 kapal induk, 68 kapal selam, 22 kapal penjelajah, 70 kapal perusak, 21 korvet, delapan kapal perang ranjau/antiranjau, 10 kapal patroli lepas pantai, dan 33 kapal serbu amfibi. Tidak ada kapal fregat.
WDMMW mengatakan AS memiliki keseimbangan yang "baik" dalam jenis-jenis asetnya, dan usia rata-rata lambung kapal adalah 23,3 tahun. WDMMW juga mencatat bahwa AS memiliki lebih banyak unit yang sedang dipesan, yaitu 67 unit. Hal ini menandakan AS AS "berusaha mengimbangi saingan globalnya, Cina".
2. Cina
Kekuatan Angkatan Laut Cina yang sedang naik daun. Negeri Tirai Bambu memiliki armada terbesar dalam peringkat WDMMW, dengan 425 unit aktif per Agustus 2023. Armada itu terdiri dari tiga kapal induk, 72 kapal selam, 48 kapal perusak, 71 korvet, 44 fregat, 49 kapal ranjau/anti-ranjau, 127 kapal patroli lepas pantai, dan 11 kapal serbu amfibiu.
Kapal-kapalnya memiliki usia rata-rata lambung kapal yang jauh lebih muda daripada AS, yaitu 13,8 tahun, tapi jumlah aset yang sedang dipesan lebih sedikit, yaitu 14.
WDMMW mengatakan angkatan laut Cina memiliki keseimbangan aset yang "baik". WDMMW memberi True Value Rating sebesar 318,9.
3. Rusia
Angkatan Laut Rusia, memiliki 265 unit aset aktif per Maret 2023. WDMMW memasukan Angkatan Laut Rusia diperingkat ketiga.
Namun, sebagian besar unit-unit Angkatan Laut Rusisudah menua, termasuk satu-satunya kapal induk, Admiral Kuznetsov. Selain itu, 58 kapal selam, 12 kapal perusak, dan empat kapal penjelajah juga sudah mulai menua. Usia rata-rata lambung kapal selam Rusia adalah 30 tahun.
Rusia memiliki satu fregat, 83 korvet, 28 kapal perang ranjau/anti-ranjau, 27 kapal patroli lepas pantai, dan 21 kapal serbu amfibi.
"(Rusia memiliki) divisi perang ranjau terutama merupakan instrumen era Perang Dingin Soviet yang sudah tua, seperti halnya sebagian besar pasukan serbu/pendukung amfibi," kata WDMMW.
WDMMW mencatat Rusia sedang berusaha memodernisasi angkatan lautnya, dengan memesan 82 unit, dan "komitmen nyata" untuk kapal perang korvet, kapal selam, dan kapal perang ranjau/kontra-ranjau yang baru. WDMMW memberi Rusia True Value Rating 242,3 dan mengatakan Rusia memiliki keseimbangan kekuatan yang "baik".
Militer Rusia telah kehilangan sejumlah peralatan utama dalam invasinya ke Ukraina, tetapi angkatan lautnya tidak memainkan peran utama, sehingga armadanya sebagian besar masih utuh. Salah satu kerugian yang signifikan adalah kapal induk Moskva, kapal andalannya di Laut Hitam, yang dihancurkan dalam serangan rudal Ukraina.
4. Indonesia
WDMMW memberi angkatan laut Indonesia True Value Rating sebesar 137,7, dengan 243 unit aktif per Juli 2023. Indonesia memiliki empat kapal selam, tujuh fregat, 25 korvet, sembilan kapal perang ranjau/ antiranjau, 168 kapal patroli lepas pantai, dan 3 kapal serbu amfibi.
WDMMW mengatakan Indonesia tidak memiliki kapal induk, kapal penjelajah, atau kapal perusak. Lembaga itu mengatakan keseimbangan aset armada Indonesia "rata-rata" dan usia rata-rata lambung kapal Indonesia adalah 21,8 tahun.
5. Korea Selatan
WDMMW mengatakan angkatan laut Korea Selatan memiliki 138 unit aktif. Lembaga itu mengatakan angkatan laut Korea Selatan memiliki "kekuatan tempur yang seimbang yang mencakup semua jenis unit angkatan laut yang diharapkan, kecuali kapal induk dengan sayap tetap atau dedicated fixed-wing aircraft carriers".
"(Angkatan Laut Korsel) dibangun dengan mempertimbangkan pertahanan dan pencegahan", kata WDMMW.
Hingga Mei 2023 kekuatan angkatan laut Korea Selatan tercatat terdiri dari 18 kapal selam, 12 kapal perusak, 12 fregat, 11 korvet, 11 kapal perang ranjau/perang ranjau, 64 kapal patroli lepas pantai, dan 1 kapal serbu amfibi.
WDMMW juga menyebutkan kebangkitan angkatan laut Cina menjadi perhatian besar bagi Amerika Serikat dan sekutunya. Angkatan Laut Cina sedang memodernisasi armadanya dengan cepat, dan mereka sekarang proyeksi kekuatan mereka jauh melampaui pantai Cina Daratan. Hal ini telah menimbulkan kekhawatiran Cina dapat menggunakan angkatan lautnya untuk menegaskan klaimnya di Laut Cina Selatan dan tempat lain.
WDMMW menyimpulkan menguatnya persaingan angkatan laut di Asia merupakan tantangan besar bagi kawasan ini. Amerika Serikat dan sekutunya perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa kebangkitan angkatan laut Cina tidak mengarah pada konflik.