6 Langkah Mudah Amankan Ponsel Android dari Penjahat Siber
Pengguna wajib mengamankan ponsel agar terhindar dari kebocoran dan pembobolan data.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ponsel menyimpan banyak data sensitif dan privasi setiap penggunanya. Di tengah tingginya ancaman kejahatan siber, penting bagi setiap pengguna untuk mengamankan ponsel agar terhindar dari kebocoran dan pembobolan data.
Bagi pengguna Android, OS Android memiliki beberapa tools dan opsi yang efektif untuk mengontrol data dengan benar. Dilansir Gizchina, Ahad (20/8/2023), berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan.
1. Aktifkan autentikasi dua faktor
Autentikasi dua faktor (2FA) ibarat lapisan keamanan tambahan untuk semua akun digital pengguna. Dengan mengaktifkannya, setiap login di perangkat yang tidak dikenal, akan memerlukan kode OTP. Sederhananya, meskipun seseorang berhasil mendapatkan kata sandi Anda, mereka tidak akan dapat mengakses akun Anda.
Mengaktifkan autentikasi dua faktor untuk media sosial cukup mudah. Tetapi sebelum mengaktifkannya, Anda harus mengaktifkannya untuk akun Google pada ponsel Android. Langkah-langkahnya yaitu:
-Buka myaccount.google.com/security dari ponsel
-Masuk ke akun Google Anda
-Pilih verifikasi 2 langkah (2-step verification) dan masuk ke akun Anda lagi
-Pilih Coba Sekarang (Try It Now) dan ikuti petunjuk di layar.
Setelah 2FA diaktifkan di akun Google, ponsel Android Anda akan lebih aman dari pembobolan data. Ketika seseorang mencoba masuk ke akun Google atau membuat akun Google lain masuk ke ponsel Anda, mereka akan memerlukan kode tambahan.
2. Membuat kata sandi yang sulit
Langkah lain untuk menghindari pembobolan data adalah dengan membuat kata sandi yang sulit. Selain itu, pertimbangkan untuk menonaktifkan fitur membuka kunci ponsel dengan sidik jari atau tampilan wajah.
Pasalnya, mekanisme ini membuat akses masuk ke ponsel Android Anda menjadi semakin mudah. Bahkan siapapun bisa mencoba membuka kunci ponsel Anda dengan menggunakan kedua metode itu.
3. Aktifkan fitur Find My Device
Jika pengguna kehilangan ponsel Androidnya, fitur “Temukan Perangkat Saya” (Find My Device) dapat memberi peluang besar untuk mendapatkannya kembali. Fitur ini membantu pengguna melacak lokasi ponsel dan mengambil tindakan cepat untuk mendapatkannya kembali. Jika itu tidak memungkinkan, fitur ini setidaknya memungkinkan pemilik ponsel menghapus perangkat dari jarak jauh dan menghapus data pribadi.
Ini langkah-langkah untuk mengaktifkan fitur tersebut di ponsel Android: Buka Pengaturan/Setting pada ponsel Android > Navigasikan ke Keamanan/Security > Klik Temukan Perangkat Saya/Find My Device > Lalu aktifkan.
4. Periksa izin aplikasi
Setiap kali menginstal sesuatu yang baru di ponsel, aplikasi akan meminta izin untuk mengakses beberapa hal termasuk akses ke mikrofon, kamera, file, lokasi, dan bahkan akses penuh. Perlu dicatat, tidak semua aplikasi memerlukan akses penuh ke perangkat.
Sebagai contoh, aplikasi photo-sharing tidak memerlukan data lokasi pengguna. Jadi, saat Anda mengunduh dan membuka aplikasi untuk pertama kalinya, pertimbangkan untuk menolak izin yang tidak perlu.
5. Aktifkan pembaruan otomatis pada ponsel
Google sering merilis pembaruan keamanan dan firmware utama untuk perangkat Android. Hal yang sama berlaku untuk aplikasi yang terinstal di ponsel. Dan terkadang, pengguna lupa untuk memeriksa pembaruan ini, sehingga ponsel rentan terhadap kejahatan siber.
Langkah untuk mengaktifkannya sebagai berikut: Cari Google Play Store dan tekan opsi menu > Pengaturan/ Setting > pilih preferensi jaringan > aktifkan auto-update aplikasi.
6. Sembunyikan notifikasi sensitif di layar utama
Beberapa notifikasi yang berisi informasi sensitif dan privasi, misalnya kode OTP untuk 2FA, sebaiknya tidak dimunculkan pada notifikasi layar utama. Untuk memastikan ponsel Android Anda tidak mengungkapkan informasi ini, Anda harus menyembunyikan informasi sensitif dari notifikasi layar kunci.
Berikut langkah-langkahnya: Buka pengaturan > klik privasi > pilih “pemberitahuan pada layar utama” (notifications on the lock screen) > pilih “tampilkan konten sensitif hanya saat tidak terkunci” (choose show sensitive content only when unlocked).