Ketua BEM UI Tantang Semua Bacapres Debat, Anies: Yuk Kapan?

BEM UI tantang tiga bacapres jika berani datang ke Kampus Kuning untuk dikuliti.

Antara
Bacapres Koalisi Perubahan Anies Rasyid Baswedan siap menjawab tantangan BEM UI.
Rep: Ronggo Astungkoro Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan, Anies Rasyid Baswedan siap menjawab tantangan yang diajukan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI). "Yuk, kapan?" kata Anies melalui akun @aniesbaswedan dikutip Republika.co.id di Jakarta, Senin (21/8/2023).

Anies merespons tantangan Ketua BEM UI, Melki Sedek Huang yang mengajak semua bacapres yang hendak berkampanye untuk datang ke Kampus Kuning, Kota Depok. Menurut Melki, pihaknya siap menguliti semua isi pikiran dan mendebat seluruh argumen para calon presiden.

"Jika memang punya nyali, BEM UI mengundang semua calon presiden atau bakal calon presiden untuk hadir ke UI karena kami siap untuk menguliti semua isi pikiran kalian. Kami siap menyampaikan aspirasi kami dan mendebat seluruh argumen kalian jika perlu," ujar Melki lewat keterangannya di Jakarta, Senin.

Melki menyatakan, BEM UI tak mau masa depan bangsa ini digantungkan pada calon pemimpin yang hanya berfokus pada kampanye, pencitraan, dan lip service yang tak bermutu. Dia mengungkapkan, saat ini Indonesia membutuhkan pemimpin yang cerdas dan berpihak untuk rakyat banyak.

"Banyak kampanye hari ini membosankan. Generasi muda sudah bosan melihat banyak kampanye minim substansi dan lip service semata. Apalagi jika ditambah dengan permainan identitas dan pencitraan yang tak perlu," ujar Melki.

Menurut Melki, merujuk putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait kampanye tak ada satu pun frasa di dalamnya yang menyebutkan memperbolehkan kampanye di kampus. Yang disebutkan di sana adalah institusi pendidikan diperbolehkan untuk mengundang para calon dengan tidak membawa atribut dan alat peraga.

Namun, kata Melki, celah kebolehan mengundang para calon pemimpin ke kampus ini harus dimanfaatkan. Dia mengatakan, sudah saatnya setiap kampus kembali ke marwahnya sebagai tempat pencarian kebenaran guna sebesar-besarnya kemaslahatan bangsa. "Tiap calon pemimpin harus diuji kapasitas dan substansinya di dalam kampus secara serius daripada sekadar jualan pencitraan dan kampanye tak bermutu," kata Melki.

Capres harus diuji...

Baca Juga


Dia menyebutkan, kebolehan institusi pendidikan untuk mengundang para calon pemimpin harus digunakan untuk menguji substansi dan isi otak tiap calon pemimpin, bukan justru menjadi ladang cari muka para pimpinan kampus dan ladang main mata kaum intelektual dan politisi saja.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler