Alumni ITB Buat Petisi Tuntut Tindak Tegas OSKM ITB yang Diduga Ada Unsur LGBT

Menjaga masa depan generasi bangsa dari ancaman degradasi moral.

EPA
Kampanye LGBT (ilustrasi).
Rep: Arie Lukihardianti Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Melihat perkembangan di kampus almamater tercinta, Institut Teknologi Bandung (ITB), yang dalam kegiatan OS KM 2023 terindikasi menampilkan konten dan mata acara yang mengandung unsur LGBTQ/LGBT+, Ketua Pengurus Pusat Ikatan Alumni ITB (PP IA-ITB), Akhmad Syarbini, memberikan sikap.

Baca Juga


Menurut dia, hal tersebut dapat menjadi salah satu mata rantai kampanye atas penyimpangan perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur ketuhanan, kebangsaan, dan marwah institusi yang wajib dijunjung tinggi oleh segenap anak bangsa

"Khususnya, ITB sebagai perguruan tinggi yang menjadi parameter nasional. Kami, Pengurus Pusat Ikatan Alumni ITB (PP IA-ITB) menyatakan keprihatinan dan menyampaikan Pernyataan Sikap (Petisi)," katanya, Selasa (22/8/2023).

Akhmad Syarbini mengatakan, petisi yang dilayangkan pihaknya adalah:

LGBTQ - (Tim infografis Republika)

1. Menuntut kepada Rektor ITB dan Pemerintah (Kemendikbud-dikti) untuk bertanggung jawab dengan cara mengambil sikap tegas dan melakukan pengusutan disertai penegakan hukum kepada semua pihak yang diduga turut serta melakukan penyimpangan dalam kegiatan OS KM ITB 2023. 

2. Menolak segala bentuk...

2. Menolak segala bentuk kampanye, propaganda LGBTQ/LGBT+ di seluruh lingkungan pendidikan. 

Untuk itu, kami mendesak pemerintah untuk menolak segala bentuk kampanye, iklan, propaganda dan doktrin LGBT atas nama kebebasan yang melampaui batas nilai-nilai luhur Pancasila dan ajaran agama yang dapat mengancam masa depan generasi muda negeri ini. 

3. Mengajak kepada seluruh Alumni ITB dan Civitas Akademika ITB khususnya, serta masyarakat intelektual umumnya agar berperan aktif dalam membangun kesadaran kolektif dan mengawasi serta selalu waspada dalam menjaga lingkungan akademik dari kampanye dan propaganda LGBT. 

"Demikian pernyataan sikap ini kami sampaikan sebagai bentuk kepedulian dalam menjaga marwah almamater. Serta, menjaga masa depan generasi bangsa dari ancaman degradasi moral," katanya memaparkan. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler