Ketua DPR Minta Pengelolaan Museum Ikuti Perkembangan Zaman

Fasilitas di museum bisa dibuat dengan tema-tema yang disukai anak-anak muda.

DPR
Ketua DPR RI Puan Maharani meminta agar pengelolaan museum mengikuti perkembangan zaman sehingga dapat memantik minat generasi muda untuk berkunjung, (ilustrasi).
Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI Puan Maharani meminta agar pengelolaan museum mengikuti perkembangan zaman sehingga dapat memantik minat generasi muda untuk berkunjung, menyusul banyaknya museum yang kurang terawat.


“Fasilitas di museum bisa dibuat dengan tema-tema yang disukai anak-anak muda. Tentunya tanpa meninggalkan estetika dan nilai-nilai yang dibangun dari masing-masing museum,” kata Puan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (22/8/2023).

Dia meminta agar pihak museum dapat lebih jeli dalam melihat peluang. “Dan upayakan agar ada program-program yang melibatkan partisipasi dari pengunjung, termasuk bagi komunitas-komunitas pecinta sejarah dan benda-benda peninggalan masa lalu,” ujarnya.

Puan mengingatkan pentingnya merawat museum sebagai tempat menyimpan, mengarsipkan bukti-bukti sejarah, dan peninggalan masa lampau bangsa Indonesia. "Bangsa yang maju memiliki data sejarah yang terkoleksi dan terarsip dengan baik sehingga dapat dipelajari secara komprehensif untuk menjadi dasar kajian yang bisa dimanfaatkan untuk mengantisipasi tantangan di masa datang,” ujarnya.

Untuk itu, Puan meminta agar pengelolaan museum di Indonesia dimaksimalkan sehingga museum tak hanya terkesan menjadi tempat menaruh benda-benda bersejarah. Sebaliknya, lanjut dia, museum harus berperan sebagai sumber pendidikan untuk menumbuhkan wawasan kebangsaan warga negara.

"Jika dikelola dengan baik, museum dapat berperan dalam kemajuan zaman karena bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenang sejarahnya, termasuk benda atau bukti-bukti peninggalan perjuangan bangsa ini," tuturnya. 

Menurut dia, museum masih menjadi salah satu destinasi wisata yang selalu ramai dikunjungi, terlebih saat musim libur sekolah sehingga dia menyayangkan jika tidak dikelola dengan baik. “Apalagi museum juga sekaligus bisa menjadi tempat belajar bagi anak-anak kita. Sebagai generasi penerus, anak-anak wajib mengenal kekayaan bangsanya sendiri,” ucapnya.

Di samping itu, Puan mengingatkan Museum Nasional atau Museum Gajah, Jakarta, bersiap dan mempercantik diri sehingga museum terbesar di Asia Tenggara itu mampu menjadi magnet wisatawan dalam negeri maupun mancanegara.

Termasuk, tambah dia, penting bagi Museum Nasional menjadi tempat menampung benda-benda repatriasi atau benda bersejarah Indonesia yang sempat berada di luar negeri dan akan dipulangkan ke Tanah Air. 

"Benda-benda itu diberi status sebagai Benda Cagar Budaya sebelum sampai di Indonesia. Jadi penataan dan persiapan yang dilakukan museum harus maksimal. Jangan sampai kita sudah susah payah mengambil kembali benda sejarah kita, tapi tidak disimpan dengan baik," kata Puan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler