Bagaimana Nasib Kelompok Wagner Setelah Ditinggal Tewas Prigozhin?

Anggota Wagner akan tetap patuh pada pemimpin selanjutnya yang gantikan Prigozhin.

AP
Beberapa pria membentangkan bendera PMC Wagner di lokasi peringatan informal pasca jatuhnya pesawat jet yang menewaskan bos Wagner, Yevgeny Prigozhin
Rep: Amri Amrullah Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, ST PETERSBURG -- Sekelompok tentara bayaran Wagner berkumpul di dekat gedung yang menjadi kantor Wagner di St Petersburg, Rabu (23/8/2023) malam. Dua pria bertopeng, yang mengatakan mereka anggota kelompok tentara bayaran Wagner mengakui akan tetap patuh pada pemimpin Wagner selanjutnya, siapapun yang dipilih menggantikan Yevgeny Prigozhin, katanya saat berbicara kepada wartawan.
 
Seorang pria mengatakan, ia kehilangan kata-kata setelah mendengar kabar bos Wagner, Prigozhin mungkin telah tewas dalam kecelakaan pesawat. Kematian Prigozhin akan membuat Grup Wagner, tidak memiliki pemimpin.
 
Kematiannya juga menimbulkan pertanyaan mengenai operasi mereka di masa depan di Afrika dan di tempat lain. Namun kedua pria itu mengatakan akan menunggu perintah lebih lanjut dari komandan Wagner lainnya.
 
Tidak ada komentar resmi dari Kremlin atau Kementerian Pertahanan mengenai nasib Prigozhin, kepala kelompok tentara bayaran Wagner dan seorang yang menyatakan diri sebagai musuh kepemimpinan militer atas apa yang dia katakan sebagai penuntutan yang tidak kompeten terhadap perang Rusia di Ukraina.
 
Namun, sebuah saluran Telegram yang terhubung dengan Wagner, Grey Zone, menyatakan ia telah meninggal dan memujinya sebagai pahlawan dan patriot yang disebutnya telah tewas di tangan orang-orang tak dikenal yang disebutnya sebagai "pengkhianat Rusia."
 
Di tengah spekulasi yang memanas dan tidak adanya fakta yang dapat diverifikasi, beberapa pendukungnya menuding Pemerintah Rusia; yang lain menuding Ukraina yang akan merayakan hari kemerdekaannya pada Kamis (24/8/2023)
 
Siapa pun atau apa pun yang berada di balik kecelakaan itu, kematiannya juga akan menyingkirkan Putin dari seseorang yang telah melakukan tantangan paling serius terhadap otoritas pemimpin Rusia sejak ia berkuasa pada 1999.
 
Sebelum pecah perang Ukraina, Wagner memiliki sekitar 5.000an pejuang - sebagian besar adalah veteran resimen elite dan pasukan khusus Rusia. Prigozhin terus melakukan perekrutan ribuan mantan narapidana untuk memperkuat pasukannya.
 
Prigozhin mengungkapkan pada Juni lalu bahwa jumlahnya telah bertambah sejak dimulainya perang Ukraina menjadi 25 ribu prajurit. Meski secara teknis tentara bayaran ilegal di Rusia, Wagner terdaftar sebagai "perusahaan militer swasta" pada 2022.

Baca Juga


sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler