Bea Cukai Bandung Bantu UMKM Ekspansi Pasar Dunia
Bea Cukai Bandung menggelar safari ekspor ke tiga pelaku UMKM.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dalam upayanya untuk terus mendorong UMKM naik kelas, Bea Cukai Bandung kembali menggelar safari ekspor ke tiga pelaku UMKM di wilayah Bandung. Melalui kegiatan asistensi ekspor ini, Bea Cukai Bandung menunjukkan komitmennya untuk membantu UMKM merajut asa untuk mengekspansi pasar dunia dengan komoditas-komoditas andalan daerah.
UMKM pertama yang dikunjungi Bea Cukai Bandung adalah Kampoeng Radjoet yang memproduksi beragam kebutuhan fesyen. Tidak hanya memasarkan aneka kerajinan hasil rajut, UMKM ini juga menawarkan kelas merajut bagi masyarakat umum.
Tak heran, Kampoeng Radjoet yang terletak di Binong Jati, sebelah timur Bandung ini menjadi kampung wisata yang rutin dikunjungi para pelancong, baik dari dalam negeri hingga mancanegara. Selain melayani para wisatawan yang datang, UMKM ini juga menerima mahasiswa magang yang ingin belajar bisnis. Para mahasiswa ini pun dibebaskan untuk membuat kreasi di bidang rajut, sehingga desain dan mode yang dimiliki Kampoeng Radjoet semakin kaya dan bervariasi.
"Dalam kunjungan pada tanggal 14 Agustus 2023 lalu, petugas Bea Cukai Bandung mengenalkan proses ekspor hingga administrasi apa saja yang wajib dipenuhi Kampoeng Radjoet, jika ingin melaksanakan ekspor produknya. Besar harapan kami, Kampoeng Radjoet dapat melaksanakan ekspor secara mandiri dengan mengenalkan merek dagangnya sendiri," ujar Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Bandung Eri Prihantari, dalam keterangan tertulis, Jumat (25/8/2023).
Setelah mengunjungi Kampoeng Radjoet, Bea Cukai Bandung juga berkesempatan mengunjungi UMKM produsen coklat CV Mones Karya Javalejanum pada tanggal 17 Agustus 2023. UMKM yang berlokasi di Jalan Tamansari Kota Bandung ini memproduksi beraneka ragam coklat.
Diketahui, terdapat 16 varian rasa coklat yang dikemas secara unik. Coklat tersebut dipanen secara langsung dari Kebun Biji Coklat yang berlokasi di Jember, Jawa Timur dan diproduksi sendiri di Galeri Coklat Mones. Selama ini, produk coklat mereka dipasarkan secara lokal, di berbagai mall di wilayah Jabodetabek serta galerinya. UMKM ini pernah mengirimkan contoh produknya ke pasar internasional melalui perusahaan jasa titipan dan mengikuti pameran di berbagai negara, seperti Malaysia, Thailand, dan Taiwan
"Pengalaman tersebut pun dapat menjadi modal penting mengembangkan produknya ke pasar internasional. Hal itu lah yang terus kami dorong dan fasilitasi, khususnya melalui asistensi ekspor ini. Dalam kegiatan asistensi ekspor tersebut, petugas Bea Cukai Bandung menyampaikan hal-hal yang perlu dilakukan sebelum melakukan ekspor hingga membahas kendala yang dihadapi oleh perusahaan dalam memasarkan produknya ke luar negeri," lanjut Eri.
Kegiatan serupa juga dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 2023, ketika Bea Cukai Bandung mengunjungi UMKM Gemirasary yang berlokasi di Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung. UMKM yang dirintis oleh H. Edy Cahyadi sejak tahun 2013, bergerak di bidang bisnis makanan ringan dan memproduksi brownies panggang, brownies kering, brownies keping, brownies sagon dengan berbagai varian rasa.
Pendirian usaha ini berawal dari inisiatif istri H. Edy Cahyadi yang mencoba membuat brownies panggang di rumah, lalu dipasarkan di toko oleh-oleh. Saat ini, UMKM tersebut telah menggunakan sistem kemitraan dan memiliki agen dan distributor di beberapa kota di Pulau Jawa, Sumatra, dan Kalimantan. Dengan karyawan berjumlah tujuh orang, Gemirasary terus berupaya melakukan inovasi produk, meningkatkan kualitas kemasan, dan melengkapi dokumen sertifikasi makanan dari instansi terkait. Semangat UMKM ini untuk maju pun didukung Bea Cukai Bandung yang mendorong Gemirasary untuk dapat mengenalkan produknya ke pasar mancanegara, melalui edukasi prosedur ekspor yang mudah.
"Bea Cukai Bandung siap mendukung produk UMKM agar bisa bersaing di kancah internasional. Sebagai salah satu bentuk sikap proaktif dari Bea Cukai Bandung, asistensi kepada para pelaku UMKM akan terus dilakukan dengan harapan para pelaku UMKM dapat memahami kebutuhan pasar internasional hingga dapat memasarkan produknya. Kami juga berharap para pelaku UMKM dapat mengekspansi bisnisnya serta mengenalkan produk Indonesia ke kancah Internasional dengan prosedur yang mudah demi mendorong perekonomian Indonesia yang makin baik," ujar Eri.