Pakai Bak Mandi, Kereta Peti Sabun Dosen-Mahasiswa Itenas Curi Perhatian

Dosen-mahasiswa Itenas membuat kereta peti sabun untuk balapan dan fun race.

Republika/Muhammad Fauzi Ridwan
Peserta Lomba Kereta Peti Sabun (LKPS) asal Itenas di lokasi lomba, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Ahad (27/8/2023). Kereta peti sabun buatan dosen-mahasiswa Itenas ini memanfaatkan bathtub bekas.
Rep: Muhammad Fauzi Ridwan Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Dosen dan mahasiswa Institut Teknologi Nasional (Itenas) ikut memeriahkan ajang Lomba Kereta Peti Sabun (LKPS) ke-10 yang digelar di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jawa Barat, 26-27 Agustus 2023. Mereka membuat kereta peti sabun dari bahan bathtub.

Baca Juga


Kereta peti sabun yang memanfaatkan bak mandi bekas itu mencuri perhatian. “Jadi, kami dari Desain Produk Itenas merespons bentuk yang sudah ada. Konsepnya kami menggunakan limbah bathtub, bentuknya sudah tersedia,” ujar Dosen Itenas Agung Pramudya Wijaya, saat ditemui di ajang LKPS, Ahad (27/8/2023).

Untuk LKPS kategori fun race, dosen dan mahasiswa Itenas menggunakan bak mandi yang sudah tidak terpakai, dengan sasis atau rangka berbahan besi bekas kaki meja kampus. 

Sejumlah aksesori dipasang agar kereta peti sabun itu tampak seperti bathtub di kamar mandi, seperti shower, sabun, dan sampo. Selain itu, dipasang kapas yang tampak seperti busa pada bak mandi.

Untuk menambah kesan di kamar mandi, peserta LKPS fun race itu menggunakan kostum mandi, seperti handuk dan penutup kepala plastik.

Agung mengatakan, aksesori untuk kereta peti sabun itu berbahan limbah atau barang bekas. Menurut dia, pemilihan material tersebut agar kereta peti sabun memiliki keunikan tersendiri.

 

Salah satu peserta Lomba Kereta Peti Sabun (LKPS) dari kampus Itenas. - (Republika/Muhammad Fauzi Ridwan)

 

Selain untuk kategori fun race, dibuat juga kereta peti sabun untuk ajang balapan. Agung menjelaskan, untuk ajang balapan pun kereta peti sabun menggunakan bahan bak mandi bekas. Bak mandi itu dibalik dan kemudian dilubangi untuk tempat pengemudi.

Agung mengatakan, pembuatan kereta peti sabun untuk ajang LKPS ini melibatkan dua dosen lainnya, yaitu Amirul Nefo dan Hegar Kencana, dan sepuluh tim, yang mempunyai tugas tersendiri, seperti untuk belanja dan desain. Pengerjaan kereta peti sabun ini disebut berlangsung selama dua pekan.

Dalam pengerjaannya, menurut Agung, banyak ide dari para mahasiswa yang diaplikasikan. “Semua yang terlibat tertarik otomotif,” katanya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler