Al Ancaman atau Tantangan
Al teknologi digital
AI dikenal sebagai teknologi yang memiliki potensi besar untuk mengubah kehidupan manusia di masa depan. Secara umum, AI merujuk pada program komputer yang dirancang untuk meniru kecerdasan manusia, termasuk kemampuan pengambilan keputusan, logika, dan karakteristik kecerdasan lainnya. Al juga memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
1. Meminimalisir Kesalahan Manusia
Layaknya robot ciptaan manusia lainnya. Artificial intelligence didesain untuk membantu manusia menghemat energi dan waktu. Seperti pengecekan gramatikal, penerjemahan, dan pekerjaan profesional lainnya termasuk di bidang otomotif. Artificial intelligence akan mengoreksi dan memberi saran pada kesalahan atau kekurangan yang Anda buat dalam suatu pekerjaan. Ingat, kan ketika Anda salah mengetik, maka ada saran penulisan yang muncul di layar gawai atau komputer. Pada bidang otomotif, sekarang sudah muncul mobil tanpa pengemudi. Sehingga, perlu menggunakan artificial intelligence yang memiliki fitur sensor keamanan perjalanan. Selain itu, waktu manusia yang terbatas akan menjadikan pekerjaan tertunda jika beban harian yang diberikan cukup banyak, mudah membosankan, dan sulit. Di sini, Al akan membantu tugas yang repetitif sehingga produktivitas Anda tetap dihitung aktif. Biasanya hal ini digunakan oleh bidang HR hingga marketing.
2. AI Meningkatkan Produktivitas Bisnis
Produktivitas bisnis yang biasa menggunakan kecerdasan Al adalah kegiatan Customer Service (CS). Para karyawan CS sangat kewalahan menghadapi banyak pelanggan datang dengan beragam masalah terkait bisnis sehingga mereka harus benar-benar mengingat dan memahami semua solusi yang tepat dalam beberapa menit.Apalagi, semua customer membutuhkan kecepatan balas dalam waktu singkat. Penggunaan Al chatbot pun dirangkai sedemikian rupa mirip bahasa alami manusia yang responsif kapan pun diatur untuk membantu tugas ini. Mulai dari penjualan barang hingga barang diterima oleh pelanggan dan pencatatan finansial bisnis mudah dikerjakan dengan instan.
3. Menunjang Proses Pembelajaran
Al di Indonesia cukup marak penggunaannya sejak 2020 pandemi datang. Salah satu mampu meringkas pendidikan yang efektif untuk menjamin para pelajar tetap terdidik dengan baik. Proses pembelajaran ini biasanya mengandalkan fitur-fitur Google seperti Google Assistant. Anda bisa mengucapkan kebutuhan menggunakan fitur mic sehingga bisa dikenali fitur canggih Google tersebut. Atau, jika Anda sedang malas mengetik hingga berpuluh-puluh lembar, gunakan mic pada keyboard perangkat dengan bahasa yang formal.
4. Mengirit Sumber Energi Manusia
Sumber energi manusia dibutuhkan untuk menjalankan roda ekonomi dan kebutuhan diri. Lalu, apa jadinya jika Al (Artificial intelligence) menggantikan peran manusia. Ada kalanya memang benar bahwa Al menjadikan manusia kehilangan pekerjaan atau kesempatan kerja seperti pada penggunaan chatbot customer service. Namun, Al tidak diciptakan untuk lebih dari kemampuan manusia. Jenis teknologi canggih tersebut terbuat oleh manusia sehingga rasionalnya, manusialah yang paling hebat daripada mereka.
5. Penelitian dan Analisis Data
Penelitian dan analisis data membutuhkan teknologi Al machine learning. Apalagi data-data angka dan kode yang rumit. Dengan Al, Anda bisa membuat presentasi dan algoritma. Kemudian, Al akan membuat sebuah prediksi dengan hasil potensial.
6. Andalan di Dunia Kesehatan
Dunia kesehatan membutuhkan diagnosa pasien dengan indikator-indikator tertentu. Lalu, menghemat energi dokter sehingga penekanan biaya yang dititikberatkan ke pasien bisa dilakukan. Masih menggunakan machine learning seperti dalam dunia pendidikan, Ai akan menggunakan dataset besar dan menemukan pola indikator yang telah diatur. Antara lain, melacak riwayat rekam medis pasien, konsultasi digital, serta menawarkan solusi terbaik dalam bentuk resep obat maupun lainnya.
Al memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari kita, seperti dirumah, di kantor, maupun disekolah dan dimana saja Al banyak digunakan oleh manusia, tapi dibalik dampak positif Al, Al juga memiliki dampak negatif yang membahayakan manusia, yaitu:
1. Kecerdasan Buatan yang Mandiri (Autonomous AI)Kecerdasan buatan yang mandiri adalah jenis AI yang dapat mengambil keputusan tanpa campur tangan manusia. Meskipun memiliki potensi untuk menghadirkan perbaikan dan efisiensi dalam berbagai sektor, kecerdasan buatan yang mandiri juga membawa risiko yang serius. Ketidakmampuan manusia untuk mengendalikan AI ini dapat menyebabkan konsekuensi yang tak terduga dan bahkan berbahaya jika hal-hal berjalan tidak sesuai rencana.
2. Pengangguran Massal dan Disparitas SosialPenggunaan AI dalam proses produksi dan layanan dapat menggantikan pekerjaan manusia, menyebabkan pengangguran massal di beberapa sektor. Jika tidak ada tindakan proaktif, hal ini dapat meningkatkan disparitas sosial antara pemilik teknologi AI dan mereka yang kehilangan pekerjaan. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang bijaksana untuk mengatasi masalah ini, seperti pelatihan ulang untuk tenaga kerja agar bisa beradaptasi dengan perubahan teknologi.
3. Pelanggaran PrivasiAI mengumpulkan dan menganalisis data secara besar-besaran untuk menghasilkan hasil yang akurat. Namun, penggunaan data ini juga membuka potensi untuk pelanggaran privasi. Jika data pribadi jatuh ke tangan yang salah atau digunakan untuk tujuan yang tidak etis, dapat menyebabkan kerugian besar bagi individu dan masyarakat secara keseluruhan. Perlindungan data menjadi sangat penting untuk menghindari penyalahgunaan AI.
4. Bias dan DiskriminasiAI cenderung mengambil keputusan berdasarkan data pelatihan. Jika data tersebut memiliki bias atau diskriminasi yang ada di masyarakat, AI juga akan mencerminkan bias ini dalam keputusan dan tindakannya. Hal ini bisa menyebabkan diskriminasi sistemik dalam berbagai sektor, seperti pengangguran, perumahan, dan keadilan pidana. Perlu diupayakan untuk menyusun dataset yang representatif dan menyelidiki bias apa pun yang mungkin ada dalam sistem AI.
5. Keamanan Cyber dan Ancaman MilitanAI dapat digunakan oleh pihak-pihak jahat untuk mengembangkan serangan siber yang lebih canggih dan merusak. Dengan kecerdasan buatan, serangan siber bisa lebih sulit dideteksi dan dipertahankan. Selain itu, teknologi AI juga dapat digunakan dalam teknologi militer, yang jika jatuh ke tangan yang salah, bisa berujung pada bencana kemanusiaan.
Dari sekian dampak negatif di atas, yang paling berbahaya adalah dilakukan untuk kasus penipuan, contohnya seperti kasus yang dialami oleh seorang ibu di Arizona, AS, bernama Jenifer DeStefano. Dikutip oleh CNN INDONESIA Jenifer DeStefano hampir menjadi korban kejahatan yang memanfaatkan kecerdasan buatan (AI). Pelaku memanfaatkan teknologi itu untuk meniru suara anak DeStefano seolah-olah telah terjadi penculikan.Dikutip dari The Independent, DeStefano awalnya menerima telepon yang berisi suara putrinya yang tengah menangis dan terisak.
"Saya bilang, 'Oke, apa yang terjadi?' Dia menjawab, 'Bu, orang-orang jahat menahan aku. Tolong aku'," ucap dia, menirukan dialog dengan anaknya. Setelah suara putrinya itu, seorang pria dewasa terdengar mengambil alih telepon dan mulai mengancam. "'Dengar, Saya menculik anakmu'," kata DeStefano menirukan ucapan pria itu.
Lelaki tersebut lalu mengancam DeStefano jika ia melapor kepada polisi.
"Anda telepon polisi, Anda telepon siapa pun, saya akan cekoki putri Anda dengan obat-obatan. Saya akan menyiksanya dan menurunkannya di Meksiko," kata DeStefano menirukan suara penipu.
Selain suara tersebut, DeStefano mengaku mendengar suara putrinya meminta tolong. Ia pun sangat yakin suara itu berasal dari putrinya."Ini bukan soal siapa dia? Itu benar-benar suaranya. Itu cara dia menangis. Saya tidak pernah ragu sedikit pun. Itulah bagian yang benar-benar mengerikan," katanya.
Penculik pun meminta uang tebusan US$1 juta atau Rp14,7 miliar sebelum menurunkannya menjadi US$50 ribu (Rp735 juta).
Beruntung, seorang teman menelpon suami DeStefano dan mengonfirmasi bahwa putri mereka aman.
Melansir People, DeStefano saat mendapat telepon itu sedang berada di studio dansa dengan seorang putrinya yang lain. Ketika mendapat telepon penculik, seorang teman berinisiatif menelepon polisi, sementara yang lain menelepon suami DeStefano."Dia ada di kamarnya. 'Apa. Apa yang terjadi?" kata DeStefano menirukan suara putrinya. "Kemudian, saya jelas marah dengan pria-pria ini. Ini bukan sesuatu yang bisa Anda jadikan candaan," kata DeStefano.
Pihak kepolisian setempat masih menginvestigasi kasus tersebut.
Muncul dugaan pelaku menggunakan AI untuk mengkloning suara putri DeStefano. Pasalnya, teknologi tersebut telah sangat kompeten untuk meniru suara orang.
Jadi kesimpulan dari artikel tersebut Al itu bagaikan pedang bermata dua yang bisa memakan tuannya. Kenapa? Karena Al adalah ancaman bagi manusia.
Cara agar terhindara dari kejadian yang tidak diinginkan, menurut Sinead Bovell pendiri Waye, yayasan yang mengedukasi kaum muda tentang teknologi mengatakan mendapatkan suara orang lain sangat mudah. "Kebanyakan orang di era modern punya beberapa bentuk identitas online dan mungkin telah berbicara suatu waktu dan direkam, terutama jika Anda berumur di bawah 25 tahun," katanya.
"Jadi, ini benar-benar sangat menantang ketika kita bergerak ke masa depan di mana kita punya AI atau audio sintetis dalam soal verifikasi dan validais," imbuh dia.
Sebagai antisipasi, para ahli menyarankan pengguna media sosial untuk mengunci akun media sosial.
"Anda harus mengunci hal-hal tersebut. Masalahnya adalah, jika Anda membuka [akun]-nya untuk publik, Anda membiarkan diri Anda ditipu oleh orang-orang seperti ini," kata Dan Mayo, asisten agen khusus untuk kantor Biro Investigasi Federal (FBI) di Phoenix.
"Karena mereka akan mencari profil publik yang memiliki sebanyak mungkin informasi sebanyak mungkin tentang Anda, dan ketika mereka mengetahuinya, mereka akan menggali Anda," ujar dia.
Langkah antisipasi lainnya adalah menggali sebanyak mungkin keterangan dari pemeras soal detil-detil yang kemungkinan tidak mereka ketahui. Tujuannya, untuk memastikan bahwa ancaman itu cuma penipuan.
"Perlambat orangnya. Ajukan banyak pertanyaan," kata Mayo, "Anda akan mengetahui banyak detail tentang mereka [yang diklaim diculik] yang tidak akan diketahui oleh penipu ini."
"Anda mulai mengajukan pertanyaan tentang siapa itu dan berbagai detail latar belakang mereka yang tidak tersedia untuk umum. Anda akan mengetahui dengan sangat cepat bahwa [penelepon] itu adalah penipu," tandasnya.