Ada Kehidupan Lain dalam Tata Surya Kita, Anda Percaya?

Kehidupan asing diduga ada di Planet Venus.

NASA/APL/NRL
Seorang ilmuwan dari NASA memperdebatkan bahwa makhluk luar angkasa kemungkinan besar berada di Venus, meskipun kondisi di sana sangat tidak ramah bagi manusia./ilustrasi
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Natalia Endah Hapsari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Venus, sebuah planet dengan suhu panas mencapai 475 derajat Celsius di bawah atmosfer asam yang tebal, mungkin bukanlah tempat yang pertama kali Anda pikirkan ketika membahas kemungkinan kehidupan makhluk luar angkasa alias alien dalam tata surya. Meskipun demikian, seorang ilmuwan dari NASA memperdebatkan bahwa makhluk luar angkasa kemungkinan besar berada di Venus, meskipun kondisi di sana sangat tidak ramah bagi manusia.

Baca Juga


Teori inovatif ini diutarakan seorang peneliti di Goddard Space Flight Centre yang berbasis di AS, Michelle Thaller. Dia mengklaim bahwa tanda-tanda potensial kehidupan telah terdeteksi dalam atmosfer yang kaya karbon dioksida di Venus. Dia meyakinkan bahwa ada kemungkinan adanya kehidupan di tempat tersebut.

"Kami telah melihat tanda-tanda potensial kehidupan dalam atmosfer Venus. Saya tidak pernah berpikir tentang Venus sebagai kandidat potensial,” kata Thaller dalam wawancara dengan The Sun, dilansir Daily Mail, Senin (28/8/2023).

Meskipun Venus sering kali dijuluki sebagai "kembaran Bumi" karena ukurannya yang mirip, kondisi permukaan dan atmosfernya sangat berbeda. Venus terletak sekitar 67 juta mil dari Matahari, yang menjadikannya planet terpanas di Tata Surya, dengan suhu yang bisa melelehkan timah. Atmosfernya yang terdiri dari asam sulfat dan karbon dioksida menciptakan kondisi yang tidak mungkin untuk kehidupan manusia, menghasilkan efek rumah kaca yang menghambat pelepasan panas ke luar angkasa.

Namun, ilmuwan telah lama mendiskusikan apakah awan Venus mungkin menjadi rumah bagi mikroba yang bisa bertahan hidup dalam lingkungan yang penuh belerang, metana, dan besi. Beberapa beranggapan bahwa fotosintesis bisa terjadi di permukaan Venus karena radiasi matahari masih mampu menembus awan tebalnya. Namun, ada juga pandangan berlawanan, seperti yang diungkapkan oleh Profesor dari University College of London, Dominic Papineau yang menyatakan bahwa pandangan Thaller sulit diakomodasi secara realistis dalam teori ilmiah.

Walaupun begitu, baik Papineau maupun Thaller sependapat bahwa ada potensi kehidupan mikroba di bulan-bulan es di Tata Surya. NASA memperkirakan bahwa ada 290 "tradisional Moons” di Tata Surya, tidak termasuk 462 asteroid kecil dan planetesimal. Kedua ilmuwan ini setuju bahwa kemungkinan adanya kehidupan dan/atau fosil di luar Bumi bisa ditemukan di Mars dan bulan-bulan es di wilayah eksternal Tata Surya. Ini karena adanya air cair di planet-planet tersebut, termasuk dalam bentuk es di kutub selatan Mars dan bulan-bulan es. Keduanya juga memiliki catatan geologis yang dapat mengawetkan fosil. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler