Perawat Bayi Tertukar di RS Sentosa Sempat Dapat Penghargaan Pegawai Teladan
RS Sentosa sudah menonaktifkan lima nakes diduga terlibat di kasus bayi tertukar.
REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Lambatnya Rumah Sakit (RS) Sentosa Bogor menangani kasus bayi tertukar, hingga saat ini masih menjadi perdebatan. Pihak manajemen rumah sakit pun mengaku tidak menerima laporan bayi tertukar sejak awal, bahkan tenaga kesehatan (nakes) yang terlibat sempat mendapat penghargaan sebagai pegawai teladan.
Juru Bicara RS Sentosa, Gregg Djako, menjelaskan seusai melakukan pendalaman, RS Sentosa menemukan lima nakes yang terlibat dalam kasus bayi tertukar. Gregg menyebutkan, salah satu dari lima perawat tersebut menerima penghargaan sebagai pegawai teladan pada Agustus 2022, atau sebulan setelah bayi tertukar lahir.
“Satu orang di antara mereka itu diberikan penghargaan pegawai teladan. Karena dianggap kinerjanya baik. Itu kan menunjukkan bahwa rumah sakit tidak tahu apa-apa terhadap peristiwa ini. Kalau tahu ya nggak mungkin lah diberikan pegawai teladan,” kata Gregg kepada Republika, Senin (28/8/2023).
Gregg mengatakan, diperkirakan nakes tersebut sudah bekerja di RS Sentosa sejak 2015 dan dianggap berkinerja baik. Menurutnya, jika sejak awal manajemen rumah sakit mengetahui ada kasus bayi tertukar, maka nakes itu tidak mungkin bisa diberi penghargaan tersebut.
“Kalau seandainya kita tahu dari bulan Juli, kelakuannya kemudian minus, ya mana mungkin kita memberikan penghargaan pegawai teladan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Gregg menjelaskan dua ibu yang bayinya tertukar yakni Siti Mauliah (37 tahun) dan D (33) melahirkan pada Juli 2022. Namun, manajemen rumah sakit baru menerima laporan bayi tertukar pada Mei 2023, karena para pegawai yang menerima laporan itu tidak menyampaikan ke manajemen sejak awal.
“Karena rumah sakit tidak pernah, mungkin dari awal kami sudah sampaikan, tidak pernah tahu peristiwanya. Pegawainya memang keblinger kok. (Pegawai) tidak menyampaikan. Ditutup,” ujarnya.
Sebelumnya, diberitakan lima nakes RS Sentosa dinonaktifkan sementara, usai diduga kuat terlibat dalam kasus bayi tertukar pada Juli 2022. Lima nakes ini dinonaktifkan hingga kasus ini selesai, setelah ada keputusan lebih lanjut dari manajemen rumah sakit.
Gregg Djako, mengatakan sebelumnya ada 15 nakes yang dinonaktifkan. Setelah pihak rumah sakit melakukan pendalaman, baru peran masing-masing nakes tersebut akhirnya diketahui.
“Ternyata, dalam kenyataannya lima (orang) itu lah yang terlibat secara langsung dalam peristiwa. Sehingga perlu melakukan tindakan lebih lanjut dengan menonaktifkan,” jelasnya.
Polres Bogor masih menunggu laporan dari pihak korban kasus bayi tertukar terhadap RS Sentosa untuk menindaklanjuti kasus tersebut. Pihak kepolisian memastikan akan menerima laporan itu dan memproses unsur pidananya.
"Antara ibu S dan ibu D kita lakukan RJ (restorative justice/damai). Kalau terkait pihak RS, informasinya dari pihak korban akan membuat laporan," kata Rio kepada Republika, Sabtu (26/8/2023).
Rio mengatakan, pihaknya masih menunggu laporan dari pihak kuasa hukum korban hingga saat ini. "Terserah mereka (kuasa hukum korban) untuk membuat laporan, saya hanya menunggu," tutur dia.