Bantah Tudingan Nobar Piala AFF Ajang Kampanye, Gibran: Potong Aja Leher Saya
Kegiatan nobar Piala AFF U23 berlangsung di depan Balai Kota Solo.
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wali Kota Solo Gibran Rakabuming menggelar nonton bareng (nobar) Piala AFF U23 di depan Balai Kota Solo, Sabtu (26/8/2023) malam. Namun, ada netizen yang menuding kegiatan nobar itu justru menjadi ajang kampanye pilpres.
Netizen itu atas nama Pakdhe Arip dengan akun @arifbudiawan7. Akun itu menyebutkan lebih memilih nonton di rumah karena menuding event tersebut untuk ajang kampanye.
"Wiiisss gak Bran, Gibran. Paling gae kampanye pilpres dikon pilih Ganjar. Mending ndelok neng omah ae aku," tulis akun @arifbudiawan7 di X dilihat Republika, Senin (28/8/2023).
Setelah itu, Gibran membalas unggahan tersebut. Ia mengatakan event kemarin murni kegiatan nobar. Ia bahkan sempat memberikan ultimatum jika ada kampanye pilpres selama event tersebut.
"Ini murni nonton bareng, Pak. Ini juga atas masukan teman2 pecinta bola di Solo. Semua boleh nonton. Pendukungnya Pak Ganjar, Pak Anies, Pak Prabowo, atau Aldi Taher boleh ikut nonton juga. Kalo nanti di acara tersebut ada kampanye pilpres, potong aja leher saya," tegasnya.
Ditemui di Balai Kota Solo, Gibran malah bertanya balik kepada awak media soal unsur kampanye di event tersebut. Ia menegaskan kegiatan tersebut murni untuk kegiatan masyarakat.
"Lha ada kampanyenya enggak? Wis kler. (Murni untuk masyarakat?) Iya," kata Gibran, Senin (28/8/2023).
"Ya wis lain kali gini aja, kalau ada event saya akan bilang ke semua pengunjung tidak usah nyoblos Gibran, wis gampang to? Tapi event ku tetep jalan, sing penting sek dodol es teh, telur gulung rame, aku rasah mbok pikirke (Yang penting yang yang jual es teh, telur gulung ramai, saya nggak usah dipikirkan)," ujarnya.
Disinggung apakah nyinyiran tersebut wajar menjelang tahun politik sehingga dikaitkan-kaitkan, Gibran mengatakan dirinya tak ambil pusing. Namun, Gibran menegaskan agar tidak menghalangi event yang dibuatnya untuk UMKM.
"(Wajar memasuki tahun politik) Ya kait kait no, ndek wingi aku yo meneng wae ndek kono, meneng tok, ngekei buku, ngekei sepatu, rasah nyoblos aku ora opo-opo, lain kali aku rasah teko yo ora opo-opo, ya wis ben penak kabeh. Tapi ojo menghalangi event saya, itu biar UMKM kita biar tetap jalan (Ya sangkut-sangkutin sana, kemarin di sana aku diam saja, ngasih buku, ngasih sepatu, tidak usah menyoblos saya, tidak apa apa, apa lain kali saya tidak usah datang ya tidak apa-apa, ya biar enak semua)," katanya.
Disinggung apakah event tersebut guna menarik suara Gibran membantah hal tersebut. Ia mengatakan kalau ingin mencari suara bukan di Solo.
"(Tudingan buat narik suara masyarakat) Narik suara opo, aku nek meh narik suara ora nak Solo, Solo wis duwur suaraku (aku kalau mau narik suara tidak usah di Solo, di Solo sudah tinggi suaraku)," ujar dia.
Gibran juga berkomitmen akan terus menggelar event. Menurut hal tersebut sangat berdampak pada bisnis akomodasi.
"Iya itu komitmen saya, (dampaknya) Iya terasa, kabeh seneng, kabeh gratis, wedangan rame, hotel rame, parkiran rame, pesawat rame, kabeh rame kabeh seneng, tapi nek ora seneng karo aku yo ora opo-opo, aku tak nyingkir turu nek omah (semua senang, semua gratis, angkringan ramai, hotel ramai, parkiran ramai, pesawat ramai, semua ramai semua senang, tapi kalau enggak senang sama aku ya tidak apa-apa, aku tak menyingkir tidur di rumah)," katanya.