Sebut Anies Sudah Tentukan Cak Imin Cawapresnya, Demokrat: Sulit Dipercaya

Menurut Demokrat, Surya Paloh secara sepihak menetapkan Cak Imin jadi cawapres Anies.

Dok. Republika
Bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Rasyid Baswedan sowan ke Nyai Hj. Muhassonah Hasbullah, yang merupakan ibu dari Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar di Jombang, Jawa Timur.
Rep: Rizky Suryarandika Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen DPP Partai Demokrat dan anggota Tim 8 Koalisi Perubahan, Teuku Riefky Harsya mengeluarkan reaksi pedas atas kabar bakal capres dari Koalisi Perubahan Anies Rasyid Baswedan setuju dipasangkan dengan Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dalam Pilpres 2024. Demokrat menyebut hal ini sebagai sesuatu yang sulit dipercaya.

Baca Juga


Riefky menyebut Anies sudah pernah menyatakan akan menggandeng Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres dalam Pemilu 2024. Bahkan pernyataan itu ditulis dalam surat. 

"Capres Anies sudah menentukan cawapresnya. Bahkan, Capres Anies menuliskan keputusannya itu dalam bentuk surat tulisan tangan yang ditandatangani, kepada Ketum AHY pada tanggal 25 Agustus 2023. Inti dari surat tersebut ialah untuk meminta secara resmi agar Ketum AHY bersedia untuk menjadi cawapresnya," kata Riefky dalam keterangannya pada Kamis (31/8/2023). 

Hanya saja, tidak ada kepastian dalam politik. Demokrat seolah merasa tertikung atas keputusan ini. 

"Namun demikian, sesuatu yang tidak terduga dan sulit dipercaya terjadi. Di tengah proses finalisasi kerja Parpol koalisi bersama capres Anies dan persiapan deklarasi, tiba-tiba terjadi perubahan fundamental dan mengejutkan," ujar Riefky. 

Riefky menjelaskan pada 29 Agustus 2023 di Nasdem Tower secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Anies. Keputusan ini disebutnya diambil tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS. 

"Malam itu juga, capres Anies dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu," ujar Riefky. 

Riefky lalu menyayangkan keputusan ini tak disampaikan Anies langsung kepada Demokrat. Anies disebut malah mengutus Sudirman Said. 

"Pada 30 Agustus 2023, Capres Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat, melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya," ujar Riefky. 


 

Anies sebelumnya disebut Demokrat sudah sepakat menjadikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres pendampingnya. Hal itu disepakati pimpinan Nasdem, PKS, dan Demokrat. Namun, kini Anies menurut ke Surya Paloh untuk disandingkan dengan Muhaimin.

Adapun koalisi Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sudah memenuhi syarat kursi 20 persen di DPR. Dengan begitu, pasangan Anies-Cak Imin sudah cukup untuk bisa mendaftar ke KPU.

Bendahara Umum Partai Nasdem, Ahmad Sahroni hari ini membantah isu yang menyatakan bahwa pihaknya menolak AHY menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari Anies Rasyid Baswedan. Apalagi isu yang menyebut bahwa penolakan tersebut disebabkan setelah bertemunya Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan Presiden Jokowi.

"Nggak lah, mana ada, itu cuma isu saja, toh welcome-welcome aja. Kan malah AHY sering ketemu Babeh (Surya Paloh) gua sering kok, nggak mungkin, itu isu aja," ujar Sahroni di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (31/8/2023).

Sahroni sendiri menjadi satu dari perwakilan Partai Nasdem yang menemani Anies bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor. Adapun soal pengumuman cawapres, ia yakin nama tersebut tak diumumkan jelang penutupan pendaftaran capres-cawapres pada 25 November 2023.

Tarik ulur bacawapres Anies - (Republika/berbagai sumber)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler