Saudi Luncurkan Organisasi Global untuk Atasi Masalah Air
Saudi berkomitmen membantu kawasan yang mengalami kekeringan.
REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud, mengumumkan rencana pendirian Organisasi Air Global. Pria yang juga menjabat sebagai Perdana Menteri ini menyebut organisasi itu berkantor pusat di Riyadh.
Sebagai entitas utama, Organisasi Air Global bertujuan untuk mengintegrasikan dan meningkatkan upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan organisasi, dalam mengamankan air di lingkungan global secara berkelanjutan.
Menurut laporan media pemerintah atau SPA, salah satu tujuan terpentingnya adalah membangun proyek-proyek berkualitas dan memfasilitasi pembiayaannya. Hal ini berlaku dalam upaya memastikan keberlanjutan sumber daya air, serta meningkatkan akses bagi semua orang.
Mereka juga berencana untuk bertukar keahlian, memajukan teknologi, mendorong inovasi, serta berbagi pengalaman penelitian dan pengembangan untuk mencapai tujuan tersebut.
Selain itu, adanya organisasi ini juga akan mendorong pendirian dan pendanaan proyek-proyek prioritas tinggi, memastikan keberlanjutan sumber daya air dan aksesibilitasnya bagi semua orang.
“Dengan menginisiasi pembentukan organisasi tersebut, Arab Saudi menekankan komitmennya dalam mengatasi tantangan pasokan air global. Inisiatif ini selaras dengan dedikasi Arab Saudi terhadap kelestarian lingkungan,” kata SPA dalam laporannya, dikutip di Trade Arabia, Selasa (5/9/2023).
Selama bertahun-tahun, Arab Saudi dilaporkan telah menghabiskan lebih dari 6 miliar dolar AS untuk berbagai proyek air dan sanitasi. Proyek tersebut mencakup empat benua di seluruh dunia.
Dari usaha ini, telah ditunjukkan pencapaian luar biasa dalam produksi, transportasi dan distribusi air, serta memanfaatkan solusi inovatif yang dikembangkan secara lokal. Menurut pejabat senior Saudi, pencapaian tersebut telah diakui secara internasional.
"Selain itu, Arab Saudi memainkan peran penting dalam memastikan bahwa masalah air global tetap menjadi prioritas utama dalam agenda internasional,” kata mereka.
Tidak hanya itu, organisasi ini juga bertujuan untuk berkolaborasi dengan negara-negara yang menghadapi tantangan terkait air, serta negara-negara yang memprioritaskan proyek-proyek tersebut dalam agenda nasional mereka.
Harapannya, ke depan kolaborasi ini juga akan melibatkan negara-negara dengan keahlian dan kontribusi signifikan terhadap solusi air.
Kerja sama tersebut menjadi semakin penting dengan adanya proyeksi permintaan air global yang meningkat dua kali lipat pada tahun 2050. Kemungkinan ini harus menjadi perhatian, mengingat perkiraan pertumbuhan populasi dunia menjadi 9,8 miliar di tahun yang sama.
Kerajaan Saudi, bersama seluruh negara anggotanya, berupaya memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan terkait ketahanan air.
Otoritas juga memiliki keinginan menciptakan dampak terpadu dan jangka panjang, dengan menyatukan komunitas internasional untuk memastikan keberlanjutan air global bagi umat manusia.