Harga Beras Naik, Pemkot Sukabumi akan Upayakan Operasi Pasar

Pasokan beras disebut berkurang, sehingga ada kenaikan harga.

ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
(ILUSTRASI) Pedagang beras di pasar.
Rep: Riga Nurul Iman Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Harga beras di pasar wilayah Kota Sukabumi, Jawa Barat, mengalami kenaikan. Menyikapi hal itu, pemkot berencana melakukan operasi pasar, bekerja sama dengan Bulog.

Baca Juga


Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi Adrian Hariadi, stok beras saat ini masih terbilang aman. Apalagi ada sejumlah daerah di Kota Sukabumi dan Kabupaten Sukabumi yang mulai panen.

Namun, Adrian mengatakan, di daerah lain terjadi gagal panen atau tingkat produksi berkurang karena dampak musim kemarau. Hal itu memengaruhi pasokan beras ke pasar, sehingga harganya naik.

Menurut Adrian, pihaknya akan berkoordinasi dengan Bulog untuk menyiapkan operasi pasar, dengan harapan dapat membantu menekan harga beras di pasaran. “Menunggu APBD Perubahan 2023, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa operasi,” kata dia, Rabu (6/9/2023).

Berdasarkan pantauan Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi di Pasar Pelita dan Pasar Tipar Gede, awal pekan ini, dilaporkan harga semua jenis beras mengalami kenaikan. Harga beras ciherang cianjur I, misalnya, naik dari Rp 13.200 per kilogram menjadi Rp 14 ribu.

Harga beras ciherang cianjur 2 naik dari Rp 12.800 per kilogram menjadi Rp 13.500. Harga beras ciherang sukabumi naik dari Rp 12.400 per kilogram menjadi Rp 13.500 dan harga beras premium dari Rp 13 ribu menjadi Rp 14 ribu per kilogram. Sementara harga beras medium lokal terendah naik dari Rp 12 ribu per kilogram menjadi Rp 13 ribu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler