Gedung Wayang Orang Bharata Telah Direnovasi

Gedung tersebut kini tampak modern.

Republika/Putra M. Akbar
Anggota Wayang Orang Bharata saat akan mengemas perlengkapan pementasan di Gedung Wayang Orang Bharata, Senen, Jakarta, Selasa (30/8/2022). Perlengkapan untuk pertunjukan wayang orang tersebut dikemas untuk dipindahkan sementara jelang renovasi Gedung Wayang Orang Bharata yang akan dimulai pada awal September. Republika/Putra M. Akbar
Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Gedung Wayang Orang Bharata (WOB) yang dulu reyot kini tampak gagah kembali. Gedung tersebut kini sudah direnovasi sehingga penampilan depan bangunan tampak modern.

Baca Juga


Ketua Paguyuban Wayang Orang Bharata (WOB), Teguh Kenthus Ampiranto, mengatakan renovasi gedung tersebut akibat bantuan sejumlah pihak, utamanya Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto.

"Ya, atas arahan (Sekjen) mungkin, nggeh, dari Pemda DKI, jadi akhirnya direnovasi," kata dia di Gedung Pertunjukkan WOB, Senen, Jakarta Pusat, dalam keterangan persnya, Sabtu (9/9).

"Saya ingin mengucapkan terima kasih banyak atas kepedulian Mas Hasto, karena beberapa kali membantu Wayang Orang Bharata untuk tetap eksis dan paling tidak kita bisa berkarya, memang belum rutin Wayang Orang Bharata setiap pekan main, paling tidak seperti malam ini Mas Hasto, kami jadi bisa main lagi," tambah Kenthus.

Pagelaran Wayang Orang sempat berhenti pada pandemi Covid-19 yang lalu. Kenthus mengatakan Hasto kerap memberikan bantuan sehingga wadah wayang orang yang dikelolanya bisa sedikit bernapas. Dia menyatakan ada seratus lebih orang yang mengais rezeki dari WOB.

"Bantuan Mas Hasto waktu itu jelas untuk pemain ditanggung. Waktu itu Mas Hasto dengan PDI Perjuangan juga membantu kostum pengrawit yang warna merah. Dulu kami tidak punya, akhirnya dibelikan juga," kata dia.

Kenthus mengharapkan Hasto tidak melupakan Wayang Orang Bharata. Menurut dia, masih banyak kekurangan dalam hal kelengkapan dan penunjang pageralan yang harus dipenuhi.

"Karena beberapa hal yang diperhitungkan kami untuk produksi, paling tidak pekan ini sudah tertutupi. Semoga ke depannya bisa lebih rutin dan ke depan apa yang dibutuhkan Bharata bisa diperhatikan Mas Hasto," tandas Kenthus.

Sementara itu, Hasto mengatakan renovasi yang diusulkan PDIP terhadap Gedung WOB menjadi aspirasi para seniman yang ingin bangunan lebih representatif mempertontonkan kegiatan seni.

"Di mana gedung ini atas aspirasi para seniman saat itu menyampaikan kepada PDI Perjuangan untuk dilakukan renovasi dan kemudian setelah berkoordinasi dengan seluruh anggota Fraksi PDIP di DPRD DKI akhirnya gedung yang memiliki sejarah panjang di dalam menggelorakan Indonesia yang berkepribadian dalam kebudayaan berhasil direnovasi," ujar dosen Universitas Pertahanan (Unhan) itu, Sabtu.

Hasto mengatakan pagelaran seni pada Sabtu ini setelah Gedung WOB direnovasi akan mempertontonkan lakon Wahyu Makutharama.

Dia mengatakan lakon Wahyu Makutharama menjelaskan tentang falsafah yang perlu dimiliki seorang pemimpin seperti mampu mengentaskan kemiskinan.

Hasto mengatakan Ganjar Pranowo menjadi figur yang mampu mengukir prestasi untuk mengentaskan kemiskinan selama menjadi Gubernur Jawa Tengah.

"Bagi PDI Perjuangan ini ditujukan buat Bapak Ganjar Pranowo yang telah menyelesaikan tugasnya di Jawa Tengah sebagai gubernur dua periode yang mengukir banyak prestasi khususnya untuk mengentaskan kemiskinan memperkuat peningkatan kualitas SDM dan berbagai program-program prorakyat lainnya," kata pria kelahiran Yogyakarta itu.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri diketahui turut menyaksikan secara daring lakon Wahyu Makutharama melalui siaran di YouTube.

Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Hendrar Prihadi atau Hendi dan Tarzan Srimulat turut menghadiri lakon Wahyu Makutharama.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler