Rajin Berdoa dan tak Pernah Putus Harapan, Tapi Tinggalkan Sholat, Apa Jadinya?
Sholat menjadi kunci terkabulnya doa seseorang
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Setiap Muslim memiliki kewajiban terhadap Allah SWT. Salah satu kewajiban yang dilakukan adalah mengerjakan hal-hal yang diperintahkan dan menjauhi larangan-Nya. Tapi bagaimana jika seorang Muslim sangat rajin berdoa tapi hampir-hampir tak pernah sholat?
Najmi bin Umar Bakkar dalam buku 50 Sebab Doa tidak Terkabul menjelaskan, meninggalkan kewajiban kepada Allah SWT akan menjadi penghalang terkabulnya doa.
Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Alquran Surat Al Baqarah ayat 186:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Yang artinya, “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.”
Laits berkata bahwa Nabi Musa AS melihat seseorang yang menengadahkan kedua tangannya untuk berdoa kepada Allah dengan sungguh-sungguh. Kemudian Nabi Musa berkata, “Rabbku, hamba-Mu berdoa kepada-Mu agar Engkau merahmatinya dan Engkau Zat Yang Paling Penyayang, lalu apa yang akan Engkau perbuat untuk memenuhi kebutuhan hamba itu?”
Allah kemudian berfirman, ‘Wahai Musa, jika seandainya hamba tersebut menengadahkan kedua tangannya hingga selesai maka aku tidak akan melihat kebutuhannya hingga ia memperhatikan hak-Ku.”
Seorang Muslim seharusnya merasa malu apabila ia terus-menerus berdoa kepada Allah SWT dan meminta kebaikan, tapi di sisi lain ia secara sadar telah meninggalkan kewajiban sholat.
Baca juga: 15 Pengakuan Orientalis Non-Muslim Ini Tegaskan Alquran Murni tak Ada Kesalahan
Meninggalkan sholat fardhu merupakan dosa. Aun bin Abdullah bertanya kepada Abu Ishaq, “Apa yang kini tersisa pada dirimu, wahai Abu Ishaq?”
Dia pun menjawab, “Kini aku tinggal membaca Alquran dalam satu rakaat.” Aun pun berkata, “Yang tersisa pada dirimu saat ini adalah kebaikanmu, sementara keburukanmu lenyap.”
Maka dianjurkan bagi umat Islam untuk senantiasa tidak menyepelekan kewajibannya terhadap Allah SWT dan senantiasa meniru orang-orang yang mendekatkan diri kepada Allah SWT.