IHSG Berpotensi Menguat Terbatas Merespons Sentimen Global

Fokus pelaku pasar tertuju pada data inflasi AS periode Agustus 2023.

Republika/Thoudy Badai
Pengunjung beraktivitas di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (24/8/2023).
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (12/9/2023) berpotensi bergerak menguat terbatas merespon sentimen yang datang dari tingkat global.

Baca Juga


IHSG dibuka menguat 5,82 poin atau 0,08 persen ke posisi 6.969,21. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 0,78 poin atau 0,08 persen ke posisi 959,49.

"IHSG berpeluang menguat terbatas merespon sentimen global," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan data penjualan ritel pada Juli 2023 tumbuh 1,6 year on year (yoy), atau melambat signifikan dibandingkan sebelumnya yang tumbuh mencapai 7,9 persen (yoy). Perlambatan penjualan ritel secara tahunan disebabkan oleh pertumbuhan yang turun tajam secara bulanan.

Selain itu, pengumuman hari libur nasional dapat menjadi sentimen positif pada hari ini, yang mana Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy akan memimpin rapat dan konferensi pers "Penetapan SKB 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024. Jumlah libur akan mempengaruhi jumlah hari efektif kerja dan aktivitas masyarakat mulai dari belanja, bekerja, hingga bepergian.

Kemudian, para pelaku pasar mengantisipasi data neraca perdagangan periode Agustus 2023, yang mana penurunan nilai ekspor dan impor diperkirakan meningkat dibandingkan Juli 2023, meski ada indikasi pemulihan aktivitas ekonomi di China.

Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) kompak ditutup menguat pada perdagangan Senin kemarin (11/9/2023). Fokus pelaku pasar tertuju pada data inflasi AS periode Agustus 2023 yang dijadwalkan rilis pada Rabu (13/09), yang mana konsensus memperkirakan inflasi AS akan melonjak ke 3,6 persen (yoy), dibandingkan sebelumnya di level 3,2 persen (yoy) pada Juli 2023.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 45,10 poin atau 0,14 persen ke 32.512,90, Indeks Hang Seng melemah 138,45 poin atau 0,77 persen ke 17.958,00, Indeks Shanghai melemah 4,60 poin atau 0,15 persen ke 3.138,18, dan indeks Straits Times melemah 9,90 poin atau 0,31 persen ke posisi 3.208,38.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler