Teknologi IoT Dorong Peningkatan Transaksi Keuangan Digital
Pada Juli 2023, nilai transaksi digital banking tercatat capai Rp 5.035,70 triliun.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Internet untuk segala atau internet of things (IoT) saat ini menjadi nilai tambah bagi industri jasa keuangan untuk memberikan layanan real time. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, secara umum adopsi teknologi IoT mampu mendatangkan berbagai manfaat bagi industri jasa keuangan.
"Pemanfaatan (IoT) di Indonesia berkontribusi mendorong peningkatan transaksi dan pembayaran digital," kata Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi dalam webinar OJK Institute, Kamis (14/9/2023).
Dia menjelaskan, berdasarkan data dari Bank Indonesia untuk posisi Juli 2023, nilai transaksi digital banking tercatat mencapai Rp 5.035,70 triliun. Angka tersebut tumbuh sebesar 15,5 persen secara tahunan.
Hasan menilai, peningkatan transaksi digital tersebut tidak luput dari peran industri jasa keuangan yang mampu menyediakan layanan digital. Layanan tersebut didukung dengan platform dan infrastruktur informasi teknologi yang mumpuni.
"Ke depannya tentu kami berharap penyediaan jaringan internet semakin merata di seluruh penjuru negeri sehingga masyarakat di Indonesia dapat memanfaatkan layanan digital yang telah disediakan industri jasa keuangan dengan baik," ujar Hasan.
Secara umum, Hasan mengatakan, teknologi IoT memberikan layanan jasa transaksi perbankan yang real time melalui payment terminal. Selain itu, juga pemantauan perangkat serta pemeliharaan dapat dilakukan secara otomatis dan jarak jauh.
IoT juga meningkatkan personalisasi produk maupun layanan keuangan sesuai dengan kebutuhan konsumen. "IoT ini juga mampu mengidentifikasi potensi fraud serta meningkatkan strategi pengelolaan manajemen risiko," ujar Hasan.
Di era digital saat ini....
Di tengah era digital saat ini, Hasan menyebut industri jasa keuangan sedang mengalami perubahan transformatif. Hal tersebut karena didorong oleh kemajuan teknologi dengan kehadiran berbagai inovasi, salah satunya adalah teknologi IoT.
Kondisi pandemi Covid-19 juga mendorong adanya perubahan perilaku masyarakat yang menuntut peningkatan akan transaksi dan layanan digital secara jarak jauh. Hasan mengatakan kondisi tersebut turut mempercepat adopsi teknologi IoT di Indonesia.
"Industri jasa keuangan berlomba-lomba untuk memanfaatkan teknologi IoT untuk memberikan pengalaman transaksi keuangan yang aman dan nyaman bagi konsumen sekaligus meningkatkan efisiensi biaya dengan otomatisasi operasional melalui IoT ini," tutur Hasan.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Teknologi dan Operasi BNI Toto Prasetio menuturkan IoT menjadi solusi untuk industri perbankan. Toto mengatakan, industri perbankan memiliki banyak use case yang bisa diterapkan untuk meningkatkan pengalaman customer dan menurunkan risiko operasional kredit.
Toto menjelaskan, solusi IoT untuk nasabah menjadi bank harus membuat solusi spesifik untuk masing-masing industri. Toto menegaskan hasil implementasinya dapat menguntungkan bank menurunkan risiko kredit dan juga menguntungkan nasabah.
"Implementasi solusi IoT dalam berbagai penggunaan berpotensi untuk meningkatkan pendapatan bank dan bisa memberikan dampak positif kepada perekonomian nasional," ucap Toto.