5 Hadits tentang Silaturahmi dan Hubungan Baik ke Tetangga

Beberapa hadits berikut ini berisikan silaturahmi dan keutamaannya.

afkn
Ilustrasi ngaji hadits.
Rep: Umar Mukhtar Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam menaruh perhatian yang besar untuk perkara hubungan sosial. Nabi Muhammad SAW juga telah memperingatkan agar umatnya tidak memutus ikatan tali silaturahmi. Bahkan dalam salah satu hadits, ada hubungannya antara silaturahmi dan rezeki.

Baca Juga


Beberapa hadits berisi tentang silaturahmi dan keutamaannya, jalinan hubungan yang baik dengan tetangga. Berikut ini lima hadits tentang silaturahmi, manfaatnya dan hubungan baik dengan tetangga.

1. Rezeki Dilapangkan karena Jaga Silaturahmi

 َعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( مَنْ أََحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ عَلَيْهِ فِي رِزْقِهِ, وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ, فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ )  أَخْرَجَهُ اَلْبُخَارِيُّ  

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang ingin dilapangkan rizekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaknya ia menghubungkan tali kekerabatan." (HR. Bukhari)

2. Orang yang Memutus Silaturahmi Tidak Masuk Surga

 َوَعَنْ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( لَا يَدْخُلُ اَلْجَنَّةَ قَاطِعٌ )  يَعْنِي قَاطِعَ رَحِمٍ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Dari Jubair bin Muth'im RA, Rasulullah SAW bersabda, "Tidak akan masuk surga seorang pemutus, yaitu pemutus tali kekerabatan." (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Sayangi Tetangga Seperti Menyayangi Diri Sendiri

 َوَعَنْ أَنَسٍ رضي الله عنه عَنْ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ( وَاَلَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَا يُؤْمِنُ عَبْدٌ حَتَّى يُحِبَّ لِجَارِهِ - أَوْ لِأَخِيهِ- مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ )  مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Dari Anas bin Malik RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang hamba (dikatakan) beriman sampai dia mencintai tetangganya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri." (HR. Bukhari dan Muslim)

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

4. Mulai dengan Mengucapkan Salam 

 َوَعَنْ أَبِي أَيُّوبَ رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ( لَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثِ لَيَالٍ يَلْتَقِيَانِ, فَيُعْرِضُ هَذَا, وَيُعْرِضُ هَذَا, وَخَيْرُهُمَا اَلَّذِي يَبْدَأُ بِالسَّلَامِ )  مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Dari Abu Ayyub RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Tidak halal bagi Muslim memutuskan persahabatan dengan saudaranya lebih dari tiga malam. Mereka bertemu, lalu seorang berpaling dan lainnya juga berpaling. Yang paling baik di antara keduanya ialah memulai mengucapkan salam. (HR. Bukhari dan Muslim) 

5. Perhatikan Keadaan Tetangga 

 َوَعَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( إِذَا طَبَخْتَ مَرَقَةً, فَأَكْثِرْ مَاءَهَا, وَتَعَاهَدْ جِيرَانَكَ )  أَخْرَجَهُمَا مُسْلِمٌ 

 

Dari Abu Dzar RA, Rasulullah SAW bersabda, "Bila engkau memasak kuah, perbanyaklah airnya dan perhatikanlah tetanggamu." (HR Muslim)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler