Permudah Jamaah Umroh, LPHU PP Muhammadiyah Buka Peluang Carter Pesawat

Muhammadiyah ingin membeli bus sendiri untuk memudahkan jamaah umroh di Tanah Suci.

Republika.co.id
Lembaga Pembinaan Haji dan Umroh (LPHU) PP Muhammadiyah gelar rakernas pertama di Jakarta pada Jumat-Ahad (15-17/9/2023).
Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Pembinaan Haji dan Umroh (LPHU) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pertama di Jakarta pada Jumat-Ahad (15-17/9/2023). Rakernas LPHU PP Muhammadiyah yang diadakan tersebut untuk mensinergikan haji dan umroh yang mandiri dan berkemajuan. 


"Kita melihat bahwa Muhammadiyah memiliki potensi besar terhadap jemaah haji dan umrah. Karena itu, rakernas kita ini kita ingin mengkonsolidasikan kekuatan itu," kata Ketua LPHU PP Muhammadiyah Ustaz H Muhammad Ziyad di Jakarta, Sabtu (16/9/2023).

Ustaz Ziyad menjelaskan, Muhammadiyah punya potensi besar untuk pengembangkan jemaah persyarikatan. "Karena itu melalui LPHU PP Muhammadiyah ini, kita ingin pontesi besar jamaah ini menjadi kekuatan untuk misi dakwah persyarikatan Muhammadiyah ini," ujarnya. 

Melalui keputusan di Rakernas LPHU PP Muhammadiyah dengan LPHU wilayah dan daerah, Ustaz Ziyad berharap, ada kekuatan tersendiri dari program yang merupakan turunan dari keputusan Muktamar Muhammadiyah. "Mudah-mudahan rakernas ini mampu menghasilkan keputusan yang memberikan kemaslahatan punya visi orientasi besar seperti yang disampaikan Ketua PP Muhammadiyah KH Saad Ibrahim," kata Ustaz Ziyad. 

Dia menyampaijan, beberapa mimpi besar yang mengemuka di rakernas untuk mempermudah mobilisasi jamaah haji dan umrah ke Tanah Suci. Terobosan yang diambil juga sekaligus membawa citra Indonesia untuk yang lebih baik pada masa yang akan datang.

"Ada proyeksi ke depan tadi telah disampaikan kita punya mimpi besar nanti kita akan beli transportasi bus untuk di Tanah Suci sehingga mempermudah jamaah kita bahkan kita juga bus mencarter pesawat sendiri," kata Ustaz Ziyad.

Menurut Ustaz Ziyad, untuk bisa melakukan konsolidasi itu maka perlu bersinergi pada seluruh stakeholder haji dan umroh. "Supaya kita bisa mendata berapa jumlah jemaah haji dan umrah kita dan KBHU (kelompok bimbingan haji dan umrah) yang tersebar di seluruh Tanah Air," ujar Ustaz Ziyad. 

Dengan cara semacam itu, lanjut Ustaz Ziyad, LPHU PP Muhammadiyah ingin melakukan pembinaan bagaimana jamaah umrah dan haji bisa menjadi jamaah yang mandiri. "Sebagian besar jamaah haji itu adalah usia lansia karena itulah bagaimana mengedukasi mereka, menjadi jamaah yang mandiri dan punya visi berkemajuan," katanya.

Sekretaris LPHU PP Muhammadiyah, Ustaz H Marjuki menambahkan, Rakernas LPHU PP Muhammadiyah dihadiri pengurus pusat dan wilayah, serta beberapa perwakilan KBHU milik Muhammadiyah yang ada sejumlah daerah. "Rakernas ini dihadiri perwakilan pengurus dari 28 provinsi di Indonesia, di antaranya, dari Papua, Bengkulu, DI Yogyakarta, dan Sulawesi," ucap Ustaz Marjuki.

Dirjen Haji Kementerian Agama Prof Hilman Latif yang jadi narasumber dalam rakernas, mengatakan, LPHU PP Muhammadiyah perlu membangun ekosistem haji dan umroh yang lebih komprehensif melalui sinergi dengan KBHU. Dia ingin LPHU PP Muhammadiyah bisa lebih baik ketika nantinya melayani jamaah umroh.

"Mengoptimalkan peran KBHU, kalau di Kemenag ada sapa jamaah, manasik sepanjang tahun, pengajian jalan, infak jalan, kira-kira Muhammadiyah seperti apa? Ini penting," ujar Hilman menekankan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler