Sakaratul Maut, Perkara yang Diingkari Orang Kafir tapi tak Pernah Bisa Mereka Hindari

Sakaratul maut akan dihadapi setiap orang dengan kepedihan berbeda

Republika/Thoudy Badai
Taburan bunga disalah satu makam (ilustrasi). Sakaratul maut akan dihadapi setiap orang dengan kepedihan berbeda
Rep: Rossi Handayani, Ratna Ajeng Tejomukti     Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Setiap manusia akan merasakan terjadinya sakaratul maut. Kejadian ini juga telah terkandung dalam kitab suci Alquran, di mana orang-orang berupaya menghidari darinya.

Baca Juga


Dalam surat Qaf ayat 19, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman tentang keniscayaan sakaratul maut sebagai berikut:  

وَجَآءَتْ سَكْرَةُ ٱلْمَوْتِ بِٱلْحَقِّ ۖ ذَٰلِكَ مَا كُنتَ مِنْهُ  تَحِيدُ Artinya: "Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya." (QS Qaf ayat 19) 

Seperti dikutip dari laman Tafsirweb berikut di antara tafsir dari surat Qaf ayat 19 yang dinukilkan dari sejumlah tafsir modern: 

Tafsir Al-Muyassar:  

“Sakaratul maut dengan kesulitannya datang dengan kebenaran yang tidak bisa ditolak dan tidak bisa berlari darinya. Itulah yang berusaha kamu hindari dan kamu berlari darinya (wahai manusia).”  

Tafsir as-Sa'di:   

“Artinya, orang yang lari serta mendustakan ayat-ayat Allah ini didatangi oleh “sakaratul maut yang sebenar-benarnya,” yang tidak bisa ditolak dan dihindari. “Itulah yang kamu selalu lari dari padanya,” yang kau hindari dan lari darinya.”  

Tafsir Ringkas Kementerian Agama RI:  

“Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya, yakni pasti dan tidak dapat dihindari oleh siapa pun. Datangnya kematian itulah yang dahulu hendak kamu hindari (20) Dan ditiuplah sangkakala, pada hari kiamat itulah hari yang diancamkan, hari kebangkitan manusia untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.”

Selain ayat di atas, Allah SWT juga menjelaskan dalil keniscayaan sakaratul maut untuk umat manusia yaitu: 

QS al-Qiyamah 26-30

كَلَّا إِذَا بَلَغَتِ التَّرَاقِيَ وَقِيلَ مَنْ ۜ رَاقٍ.وَظَنَّ أَنَّهُ الْفِرَاقُ.وَالْتَفَّتِ السَّاقُ بِالسَّاقِ.إِلَىٰ رَبِّكَ يَوْمَئِذٍ  الْمَسَاقُ

"Sekali-kali tidak! Apabila (nyawa) telah sampai di kerongkongan, dan dikatakan (kepadanya), “Siapa yang (dapat) menyembuhkan?” Dia pun yakin bahwa itulah waktu perpisahan (dengan dunia), dan bertautlah betis (kiri) dengan betis (kanan). Kepada Tuhanmulah pada hari itu (manusia) digiring."

Baca juga: Temuan Peneliti Amerika Serikat dan NASA Ini Buktikan Kebenaran Alquran tentang Kaum Ad

QS al-Ahzab ayat 19

أَشِحَّةً عَلَيْكُمْ ۖ فَإِذَا جَاءَ الْخَوْفُ رَأَيْتَهُمْ يَنْظُرُونَ إِلَيْكَ تَدُورُ أَعْيُنُهُمْ كَالَّذِي يُغْشَىٰ عَلَيْهِ مِنَ الْمَوْتِ ۖ فَإِذَا ذَهَبَ الْخَوْفُ سَلَقُوكُمْ بِأَلْسِنَةٍ حِدَادٍ أَشِحَّةً عَلَى الْخَيْرِ ۚ أُولَٰئِكَ لَمْ يُؤْمِنُوا فَأَحْبَطَ اللَّهُ أَععْمَالَهُمْ ۚ وَكَانَ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرًا

“Mereka (kaum munafik) kikir terhadapmu. Apabila datang ketakutan (bahaya), kamu melihat mereka memandang kepadamu dengan bola mata yang berputar-putar seperti orang yang pingsan karena akan mati. Apabila ketakutan telah hilang, mereka mencacimu dengan lidah yang tajam, sementara mereka kikir untuk berbuat kebaikan. Mereka itu tidak beriman, maka Allah menghapus amalnya. Hal yang demikian itu sangat mudah bagi Allah.”

نْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَىٰ عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أَوْ قَالَ أُوحِيَ إِلَيَّ وَلَمْ يُوحَ إِلَيْهِ شَيْءٌ وَمَنْ قَالَ سَأُنْزِلُ مِثْلَ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ ۗ وَلَوْ تَرَىٰ إِذذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلَائِكَةُ بَاسِطُو أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوا أَنْفُسَكُمُ ۖ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنْتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنْتُمْ عَنْ  آيَاتِهِ تَسْتَكْبِرُونَ

“Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah atau yang berkata, “Telah diwahyukan kepadaku,” padahal tidak diwahyukan sesuatu pun kepadanya dan orang yang berkata, “Aku akan mendatangkan seperti yang diturunkan Allah.” Seandainya saja engkau melihat pada waktu orang-orang zalim itu (berada) dalam kesakitan sakratulmaut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya (sembari berkata), “Keluarkanlah nyawamu!” Pada hari ini kamu akan dibalas dengan azab yang sangat menghinakan karena kamu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya.” (QS Al-Anam ayat 93). 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler