ASDP Pacu Kawasan Terintegrasi Hingga Peningkatan Kapasitas Dermaga

ASDP berkomitmen untuk memberikan pelayanan dan fasilitas terbaik bagi pengguna jasa.

Antara/Ardiansyah
Kendaraan roda empat antre untuk menaiki kapal di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Lampung, Kamis (27/4/2023).
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus mengakselerasi proyek pembangunan destinasi wisata waterfront baik di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur dan Bakauheni Harbour City (BHC) di Lampung. Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan, ASDP berkomitmen untuk memberikan pelayanan dan fasilitas terbaik bagi pengguna jasa.

Baca Juga


"Hal ini sejalan dengan visi ASDP untuk menjadi terdepan dalam menghubungkan masyarakat dan pasar melalui jasa penyeberangan pelabuhan terintegrasi dan tujuan wisata waterfront," ujar Ira dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (27/9/2023).

Ira mencontohkan, transformasi wilayah pelabuhan di Labuan Bajo yang semula bersebelahan dengan pusat pelelangan ikan menjadi lokasi perhelatan acara bertaraf internasional. Melalui pembangunan wilayah pinggir laut ini, kata Ira, ASDP mampu menginisiasi dan menumbuhkan minat perusahaan lain untuk turut serta dalam melakukan pembangunan. 

"Kurang dari enam tahun, pelabuhan Labuan Bajo telah menjadi salah satu kawasan elite di mana Hotel Meruorah terpilih menjadi tempat berlangsungnya acara KTT ASEAN," ujar Ira.

Ira menekankan upaya transformasi yang dilakukan di lingkungan pelabuhan menjadi salah satu peran ASDP sebagai agen pembangunan untuk menghidupkan ekonomi masyarakat sekitar serta membuka lapangan pekerjaan. Selain Kawasan Terintegrasi Labuan Bajo, kata Ira, ASDP juga terus meningkatkan pembangunan Kawasan Bakauheni Harbour City (BHC) mulai dari Siger Park yang terdiri dari wilayah budaya, religi dan entrepreneurship.

"Adapun investasi pembangunan BHC yang diperkirakan akan selesai dalam jangka waktu sekitar 20-30 tahun diperkirakan mencapai sebesar Rp 4,5 triliun," kata Ira. 

Sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) yang menghubungkan pariwisata Provinsi Lampung dan gerbang Pulau Sumatra, Ira mengatakan, progres pembangunan tahap I sudah mencapai 100 persen untuk pembangunan Masjid BSI, Selasar Siger BTN, Menara Siger BRI, Area Parkir Siger Park, Siger Market Mandiri, Krakatau Park hingga Jalan Akses Tahap I. Adapun saat ini proses pembangunan untuk Creative Hub BNI sudah mencapai 87 persen. 

Bertujuan melengkapi fasilitas di BHC, segera dibangun Museum Siger dan pembangunan Amphitheater Siger Park yang masih dalam proses. 

"Museum Siger yang rencananya akan berdampingan dengan Menara Siger, dibangun dengan standar internasional dan akan menjadi salah satu sarana untuk melindungi, mengembangkan, dan mengomunikasikan sejarah Siger dan kebudayaan Lampung," ujar Ira. 

Ira menyampaikan untuk Amphitheater Siger Park saat ini masih dalam proses pembangunan dan diperkirakan akan beroperasi pada awal 2024. Dengan kapasitas hingga 1.500 orang, penyelenggara acara dapat melangsungkan konser dan aktivitas outdoor lainnya.

Ira mencatat pengunjung Siger Park sebanyak 71.540 unit kendaraan dengan rincian 28.280 unit motor dan 43.260 unit mobil per Agustus 2023. Jumlah unit kendaraan roda dua tertinggi ada pada April sebanyak 8.248 unit dan jumlah unit kendaraan roda empat tertinggi ada pada Juli sebanyak 10.225 unit.

Ira menambahkan transformasi ASDP tidak hanya dilakukan pada wilayah sekitar pelabuhan dan operasional, namun juga pada segi pelayanan dengan menghadirkan integrasi sistem online ticketing Ferizy yang saat ini dapat diakses di 15 Pelabuhan di antaranya Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk, Ajibata, Ambarita, Lembar, Padangbai, Jangkar, Sape, Labuan Bajo, Jepara, Karimunjawa, Ujung, dan Kamal.

Ira menambahkan, ASDP juga sedang mengerjakan proyek peningkatan kapasitas Dermaga IV di Pelabuhan Gilimanuk yang saat ini telah mencapai 19,006 persen. Hal ini merupakan persiapan angkutan penyeberangan pada periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

"Pembangunan tersebut ditargetkan selesai pada 14 Desember 2023 sehingga dapat difungsikan untuk melayani masa angkutan Natal dan Tahun Baru," kata Ira. 

Ira menilai salah satu manfaat dari peningkatan kapasitas tersebut adalah kapal yang dapat sandar di dermaga lebih besar dari 500 menjadi 2.000 GT. Dengan demikian, kapasitas muat lebih besar dan diharapkan dapat mengurangi kemacetan pada saat peak season atau event tertentu. 

"Panjang dermaga juga akan ditambahkan dari 24 meter menjadi 75 meter dan trestle dari 25 meter menjadi 75 meter dengan fasilitas yang mencakup tiga unit mooring dolphin dan 5 unit bolder," kata Ira. 

Ira menyebut peningkatan infrastruktur dermaga ini akan mampu mendukung pertumbuhan sektor perhubungan, ekonomi, dan pariwisata di wilayah Gilimanuk. Proyek ini juga merupakan bagian dari upaya pemerintah dan ASDP dalam memperkuat infrastruktur pelabuhan nasional. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler