Ribuan Warga Antusias Ikuti Prosesi Grebek Maulid di Solo

Ada dua pasang gunungan yang diarak di peringatan tersebut.

Muhammad Noor Alfian
Suasana perayaan Grebeg Maulud di Kota Solo, Kamis (28/9/2023).
Rep: Muhammad Noor Alfian Red: Yusuf Assidiq

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Ribuan warga antusias berebut gunungan Sekaten dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di halaman Masjid Agung Solo, Kamis (8/10/2022). Ada dua pasang gunungan yang diarak di peringatan tersebut.

Namun, hanya sepasang gunungan yang menjadi rebutan warga, yakni Gunungan Jaler (laki-laki) dan Gunungan Estri (perempuan). Gunung Jaler sendiri memiliki makna kesuburan dan proses penciptaan manusia.

Gunungan Jaler berisi beragam macam sayuran, seperti kacang panjang, telur, cabai merah, cabai hijau. Sedangkan Gunungan Estri mempunyai makna lambang dari kewajiban perempuan untuk menjaga dan merawat keluarga.

Isi Gunungan Estri berisi upil-upilan yang terbuat dari beras ketan yang dibentuk segi empat. Lalu ada rengginang dan tlapukan yang terbuat dari tepung beras ketan dengan bentuk segi enam, intip.

Sebelum dibagikan ke warga kedua gunungan tersebut didoakan di serambi Masjid Agung oleh tafsir anom Keraton Kasunanan Solo. Namun, setelah itu sepasang gunungan langsung ludes.

Sebenarnya ada dua pasang gunungan yang dikeluarkan dari Keraton Kasunanan Surakarta yang dikirab menuju Masjid Agung. Tapi hanya sepasang yang diperebutkan di halaman masjid, sedangkan sepasang gunungan lagi dibawa kembali ke keraton lagi.

Salah satu warga asal Karanganyar, Mulati (36), mengaku ia berangkat bersama anaknya sejak pukul 09.30 WIB. Ia berharap kacang panjang yang didapatkannya bisa memberikan keberkahan dan kesehatan bagi keluarganya.

"Saya tadi rebutan tapi gak dapet terus dikasih kacang panjang, mau disayur rencananya nanti. Ya semoga berkah sehat semua keluarganya," kata Mulati ketika ditemui usai grebek, Kamis (28/9/2023).

Hal senada disampaikan oleh warga Karanganyar, Murni (53), bersama anaknya Jering (13). Ia mengaku mendapat rengginang dan roti.

"Setiap tahun ke sini nanti rencananya ini (rengginang sama rotinya) mau dimakan. Ya biar jualannya laris dan laku," ujar dia.

Murni mengatakan dirinya bersama anaknya datang sejak pukul 07.30 WIB pagi. Bahkan, ia mengaku anaknya sampai memanjat untuk berebut gunungan. "Iya tadi datang jam 07.30 dari Colomadu, iya ini anak saya sampai manjat tadi ikut berebut," katanya.



BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler