Rusia Menggelar Gelombang Serangan Udara Besar ke Ukraina
Ukraina mengklaim berhasil menembak jatuh 34 dari 44 drone Shahed milik Rusia.
REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Rusia menggelar tiga gelombang serangan udara besar ke Ukraina. Pejabat Ukraina mengatakan, sejumlah serangan drone mengenai target, tapi tidak menyebutkan apakah ada kerusakan.
Angkatan Udara Ukraina mengatakan, pertahanan udara Ukraina menembak jatuh 34 dari 44 drone Shahed dari Iran. Militer mengatakan, serangan-serangan ini mengincar wilayah Mykolaiv dan Odesa di selatan dan Kirovorad di Ukraina tengah.
"Kami menjalani malam yang sangat sulit, beberapa drone Shahed yang terbang di atas wilayah dihancurkan. Namun, mereka juga mengenai target," kata Gubernur Kirovohrad Andriy Raiykovych di aplikasi kirim-pesan Telegram, Kamis (28/9/2023).
Ia mengatakan, tidak ada korban jiwa dan kerusakan pada infrastruktur sipil. Tidak ada laporan kerusakan signifikan di Mykolaiv.
Gubernur wilayah Odesa Oleh Kiper memuji pertahanan udara Ukraina. Setelah gelombang serangan udara Moskow terbaru dalam invasi yang sudah berlangsung selama 19 bulan.
"Tidak ada target yang mengenai sasaran atau kerusakan. Tidak ada korban jiwa dan luka, hanya ada sejumlah kebakaran kecil di lahan kering karena tertimpa puing-puing drone Shahed," katanya.
Data menunjukkan, 44 drone merupakan serangan udara terbesar Rusia pada bulan ini.
"Pesawat tempur, unit rudal antipesawat, dan kelompok tembak mobil terlibat dalam membalas serangan," kata militer di Telegram.
Rusia rutin menggelar serangan rudal jarak jauh dan drone ke target-target Ukraina. Serangan terbaru kerap mengincar fasilitas gandum dan pelabuhan. Pejabat memperingatkan serangan Rusia ke infrastruktur energi selama musim dingin.
Kiev yang melancarkan serangan balik terhadap pasukan pendudukan Rusia sudah membahas untuk meningkatkan serangan udara dengan sekutu-sekutunya. Pembahasan ini termasuk pembicaraan antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dengan menteri pertahanan Inggris yang baru Grant Shapps.
Dalam pernyataan sebelumnya, Gubernur wilayah Mykolaiv mengatakan, rudal Rusia mengenai fasilitas infrastruktur pada Rabu (27/9/2023) malam di pinggir kota. Namun, kebakaran yang ditimbulkan serangan itu berhasil dipadamkan.