Meriahkan Piala Dunia U-17, Pemkab Bandung Ajak Pelajar Nonton di Stadion
Pemkab Bandung akan menyediakan tempat untuk pelajar di Stadion Si Jalak Harupat.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Stadion Si Jalak Harupat di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, akan menjadi tempat pertandingan ajang Piala Dunia U-17, yang dimulai November 2023. Untuk memeriahkan ajang sepak bola internasional itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung akan mengajak para pelajar SD dan SMP menonton langsung di stadion.
Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan, pemkab akan menyediakan tempat untuk para pelajar di stadion. “Kita anggarkan di sekitar 5.000 orang,” ujar Bupati, Jumat (29/9/2023).
Untuk itu, Bupati mengatakan, dilakukan koordinasi dengan dinas terkait dan para camat. Rencananya, kata dia, para pelajar akan diatur bergiliran untuk menonton langsung pertandingan Piala Dunia U-17 di Stadion Si Jalak Harupat.
Selain akan mengajak para pelajar, Bupati mengatakan, setiap dinas juga diminta mengajak sekitar 4.000 orang, juga 5.000 masyarakat untuk menonton pertandingan di stadion.
Menurut Bupati, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung nanti akan menyiapkan shuttle bus untuk para penonton. Pasalnya, kendaraan penonton tidak boleh parkir di kawasan stadion. “Nanti untuk parkir kendaraan di sekitar (kantor) Pemkab Bandung, yaitu di Gedong Budaya Soreang dan juga disiapkan bus shuttle,” katanya.
Terkait hal itu, Bupati mengatakan, Pemkab Bandung sudah mengalokasikan anggaran. Pemkab juga akan menunggu kabar dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat terkait anggaran.
Stadion Si Jalak Harupat rencananya menjadi tempat pertandingan babak penyisihan grup D dan F. Grup D diisi tim nasional (timnas) Jepang, Argentina, Senegal, dan Polandia. Adapun grup F berisikan timnas Meksiko, Jerman, Selandia Baru, dan Venezuela. Selain babak penyisihan grup, rencananya Stadion Si Jalak Harupat akan digunakan untuk beberapa pertandingan pada 16 besar.
Menjelang pelaksanaan Piala Dunia U-17, Bupati mengatakan, Stadion Si Jalak Harupat harus steril. “(Mulai) Tanggal 15 Oktober kawasan Si Jalak Harupat itu steril,” katanya.