Tiga Rumah di Sukabumi Rusak Akibat Gempa Magnitudo 5,4
Gempa berpusat pada 32 kilometer Tenggara Kabupaten Sukabumi dengan kedalaman 88 Km.
REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak tiga rumah di Kabupaten Sukabumi mengalami kerusakan akibat guncangan gempa dengan magnitudo 5,4 yang berpusat di Sukabumi, Ahad (1/10/2023). Hal ini didasarkan data pada Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi.
Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa yang terjadi pada pukul 11.00 WIB tersebut dengan titik koordinat 7.28 LS, 106.59 BT. Gempa berpusat pada 32 kilometer Tenggara Kabupaten Sukabumi dengan kedalaman 88 kilometer.
"Laporan sementara hingga pukul 19.30 WIB, ada tiga unit rumah warga yang mengalami kerusakan,'' ujar Manajer Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, Ahad malam.
Ketiga rumah tersebut hanya mengalami kerusakan ringan berupa dinding rumah yang retak-retak. Menurut Daeng, tiga rumah itu tersebar di tiga kecamatan berbeda. Pertama satu unit rumah warga di Kampung Cieurih RT 05 RW 02, Desa Datarnangka, Kecamatan Sagaranten.
Berikutnya satu unit rumah di Kampung Puncakgombong RT 06 RW 02 Desa Sirnamekar, Kecamatan Tegalbuleud. Terakhir satu unit rumah warga di Kampung Tarentong RT 01 RW 03 Desa Neglasari, Kecamatan Cibadak.
"Dampak gempa terus dimonitor oleh petugas di lapangan," ujar Sub Koordinator Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Medi Abdul Hakim.
Ia berharap mudah-mudahan tidak ada dampak karena gempa tersebut. Dari pantauan ada warga yang merasakan gempa dan keluar rumah karena khawatir gempa menyebabkan kerusakan.
Medi menuturkan, bila ada laporan kerusakan maka akan disampaikan lebih lanjut. Sehingga bisa dilakukan penanganan dengan cepat.
Di tempat terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat Taufik mengatakan pihaknya juga belum menerima laporan kerusakan akibat gempa. "Untuk sementara BPBD masih memonitor dan sampai saat ini belum ada laporan dari wilayah wilayah Kota sukabumi terkait warga yang terdampak," jelasnya.
Menurut Novian, bila ada laporan kerusakan maka petugas akan segera melakukan pengecekan ke lokasi. Namun, hingga kini belum ada laporan kerusakan maupun korban jiwa.