BPS Sebut Harga Beras Naik Imbas El Nino

Kemarau berkepanjangan semakin menekan produksi sehingga suplai beras terganggu.

EPA-EFE/ADI WEDA
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut faktor utama yang menyebabkan naiknya harga beras yaitu fenomenal El Nino.
Rep: Retno Wulandhari Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut faktor utama yang menyebabkan naiknya harga beras, yaitu fenomenal El Nino. Kemarau berkepanjangan semakin menekan produksi sehingga suplai beras di dalam negeri terganggu. 

Baca Juga


Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, ada kecenderungan penurunan jumlah produksi beras dari Agustus ke bulan-bulan berikutnya sampai akhir tahun. Kondisi ini diperparah dengan adanya El Nino. 

"Ada faktor eksternal seperti cuaca, dampak El Nino menyebabkan beberapa wilayah mengalami kekeringan, sehingga memengaruhi produksi," kata Amalia saat konferensi pers, Senin (2/10/2023). 

Selain itu, Amalia melanjutkan, di beberapa negara penghasil beras dunia seperti Thailand, Vietnam, dan India juga terjadi penurunan produksi. Bahkan India memberlakukan kebijakan pembatasan ekspor beras. Hal ini membuat terganggunya sisi suplai dan berdampak pada kenaikan harga beras.

Sebelumnya BPS menyampaikan, pada September 2023, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan Rp 12.900 per kilogram. Harga tersebut naik 9,75 persen dibandingkan bulan sebelumnya. 

Sedangkan beras kualitas medium di penggilingan Rp 12.685 per kilogram atau naik 10,55 persen. Adapun rata-rata harga beras luar kualitas di penggilingan Rp 11.746,00 per kilogram atau naik 11,59 persen. 

Dibandingkan dengan September 2022, rata-rata harga beras di penggilingan pada September 2023 untuk kualitas premium, medium, dan luar kualitas masing-masing naik sebesar 25,83 persen, 29,64 persen dan 24,09 persen.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler