Erick: Kekuatan Ekonomi Syariah Mampu Urai Kesenjangan

Kepengurusan MES di bawah Erick telah berhasil meraih penghargaan ISO 9001.2015.

Republika/Dian Fath Risalah
Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) periode bakti 2023-2025 Erick Thohir saat memberikan sambutan dalam Musyawarah Nasional VI, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Tahun 2023 di Jakarta, Ahad (1/10/2023).
Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan kekuatan ekonomi syariah dapat mengurai kesenjangan di Indonesia.


Erick yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia harus berdampak pada pengurangan disparitas ekonomi antara yang punya dan yang tidak punya. 

Menurutnya, MES ikut bertanggung jawab untuk mengurai kesenjangan ekonomi di Indonesia. "Penguatan ekonomi syariah akan mengurai kesenjangan ekonomi di Indonesia," ujar Erick melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Erick terpilih kembali menjadi Ketua Umum MES untuk periode 2023-2028. Erick terpilih dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke-VI MES yang diselenggarakan di Jakarta, Minggu (1/10). Sebelumnya, Erick telah menjabat sebagai Ketua Umum MES periode 2021-2023.

Kepengurusan MES di bawah Erick telah berhasil meraih penghargaan ISO 9001.2015. Kepengurusan MES yang lalu pun mampu mencatatkan hasil audit dengan Predikat Wajar Tanpa Pengecualian untuk Keuangan MES.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) Syaifullah Yusuf atau yang dikenal dengan Gus Ipul mengatakan, Erick merupakan figur yang mumpuni dalam mengakselerasi pengembangan ekonomi syariah.

MES di bawah kepemimpinan Erick dapat menjadi pendorong dalam penguatan ekonomi syariah Indonesia. Gus Ipul mengatakan, ekonomi syariah merupakan potensi yang dapat menjadi kekuatan bagi ekonomi Indonesia di masa depan.

"Terus berjuang untuk mewujudkan pembangunan sistem dan penerapan ekonomi syariah," kata Gus Ipul.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler