Jangan Tinggalkan Sikap Sabar

Kesadaran masyarakat saat ini terhadap kesehatan mental, justru cenderung menyepelekan dan meninggalkan nasehat sabar.

retizen /Tita Rahayu Sulaeman
.
Rep: Tita Rahayu Sulaeman Red: Retizen
sumber gambar : depositphotos.com

Ketika Rasulullah saw menyaksikan keluarga yasir menerima siksaan dari kaum Quraisy, maka Beliau berkata, "Bersabarlah, Wahai keluarga Yasir. Sesungguhnya tempat yang dijanjikan kepada kalian adalah surga." Maka tidak ada yang tidak ada yang dilakukan Sumayah, Istri Yasir kecuali berkata "Sesungguhnya aku melihatnya dengan jelas wahai Rasul".


Siksaan yang diterima keluarga Yasir adalah siksaan yang amat berat. Hingga Yasir dan Istrinya kehilangan nyawanya. Tersisa anaknya, yang juga menerima siksaan berat. Rasulullah SAW belum mendapatkan perintah untuk melakukan perlawanan pada saat itu.

Nasehat sabar adalah ajaran Islam. Tatkala seorang muslim menghadapi sebuah musibah, kesulitan atau kesempitan. Namun di masa-masa ini, nasehat sabar seperti dianggap basa basi oleh sebagian orang. Ketika seseorang berkeluh kesah, kemudian diberikan nasehat sabar, maka ia yang memberikan nasehat dianggap tidak empati terhadap masalah yang dihadapinya.

"Kamu mah ga ngerasain sih .... "

"Saya sudah cukup sabar, kurang sabar gimana lagi..."

Dst...

Manusia hidup, pasti tidak akan lepas dari tantangan/masalah yang harus dihadapi. Islam pastinya memiliki solusi atas segala permasalahan hidup yang dialami manusia. Sayangnya kebanyakan manusia saat ini, selalu mencari dari yang lain, bukan solusi dari pencipta-Nya.

Kesadaran masyarakat saat ini terhadap kesehatan mental, justru cenderung menyepelekan dan meninggalkan nasehat sabar. Penanganan medis bila diperlukan maka silakan untuk diambil. Namun nasehat agama janganlah ditinggalkan atau disepelekan.

Sikap sabar, tidak boleh ditinggalkan oleh seorang muslim, seandainya pun mengalami masalah yang tak kunjung usai. Allah swt tidak akan pernah membebani seseorang melebihi kemampuannya.

sumber : https://retizen.id/posts/238630/jangan-tinggalkan-sikap-sabar
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Berita Terpopuler