Zimbabwe Catat 100 Kematian Akibat Kolera

Lebih dari 5.000 kemungkinan kasus Kolera terjadi di Zimbabwe sejak akhir September.

AP
Wabah kolera di Zimbabwe
Rep: Rizky Jaramaya Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, HARARE -- Zimbabwe telah mencatat 100 dugaan kematian akibat kolera dan lebih dari 5.000 kemungkinan kasus sejak akhir bulan lalu. Hal ini mendorong pemerintah memberlakukan pembatasan untuk menghentikan penyebaran penyakit ini, termasuk membatasi jumlah orang yang menghadiri pemakaman dan menghentikan beberapa pertemuan sosial di daerah yang terkena dampak.

Baca Juga


Kementerian Kesehatan mengatakan, 30 kematian telah dipastikan disebabkan oleh kolera melalui tes laboratorium. Kementerian Kesehatan menambahkan, sebanyak 905 kasus terkonfirmasi telah dicatat, serta 4.609 kasus dugaan lainnya.

Kolera adalah penyakit yang ditularkan melalui air yang dapat menyebar dengan cepat di daerah dengan sanitasi yang buruk. Penyakit ini disebabkan oleh konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi.  Zimbabwe masih berjuang dengan akses terhadap air bersih.

Pertemuan besar-besaran di pemakaman telah dihentikan di beberapa daerah yang paling terkena dampak di Provinsi Manicaland dan Masvingo.  Pemerintah mengatakan, pemakaman tidak boleh dihadiri lebih dari 50 orang. Selain itu, masyarakat harus menghindari berjabat tangan dan tidak dibolehkan menyajikan makanan di pemakaman. Pertemuan besar-besaran di pemakaman merupakan hal biasa di negara Afrika bagian selatan, ketika orang-orang berkumpul untuk berduka atas kematian.

Pemerintah juga mengatakan masyarakat harus berhenti menghadiri pasar terbuka, beberapa pertemuan sosial dan kamp gereja di luar ruangan, yang biasanya tidak ada infrastruktur sanitasi. Zimbabwe sering menerapkan pembatasan selama wabah kolera yang berulang kali terjadi.

Buhera, sebuah distrik miskin di wilayah tenggara menjadi pusat wabah saat ini. Kementerian Kesehatan menambahkan, kasus-kasus tersebut kini telah menyebar ke 41 distrik di berbagai wilayah negara, termasuk Ibu Kota, Harare.

Wabah kolera belum lama ini melanda wilayah  Afrika bagian selatan, termasuk Zimbabwe, Malawi, Afrika Selatan, dan Mozambik.  Lebih dari 1.000 orang meninggal dalam wabah terburuk di Malawi selama beberapa dekade terakhir pada akhir tahun lalu dan awal tahun ini.

Organisasi Kesehatan Dunia telah memperingatkan risiko kolera karena masalah akses terhadap air bersih. Namun terkadang fenomena iklim seperti badai tropis dapat menyebabkan wabah lebih besar dan mematikan, seperti yang terjadi di Malawi.

Di Zimbabwe, infrastruktur sanitasi yang buruk serta kelangkaan air bersih telah mengakibatkan wabah penyakit ini secara rutin. Masyarakat di beberapa daerah harus hidup berbulan-bulan tanpa air ledeng, sehingga memaksa mereka bergantung pada sumur dangkal, lubang bor, atau sungai yang tidak aman. 

Limbah mentah yang mengalir dari pipa pecah dan tumpukan sampah yang tidak dikumpulkan meningkatkan risiko penyebaran penyakit. Lebih dari 4.000 orang tewas dalam wabah kolera terburuk di Zimbabwe pada 2008.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler