Momen Ketegangan Saat Hamas Serang Permukiman Israel

Banyak saksi yang jengkel karena tentara Israel tidak hadir.

AP Photo/Tsafrir Abayov
Smoke rises after a rocket fired from the Gaza Strip hit a house in Ashkelon, southern Israel, Saturday, Oct. 7, 2023. The rockets were fired as Hamas announced a new operation against Israel.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Warga Israel lari tunggang langgang ketika pejuang Palestina menguasai wilayah komunitas pemukim Israel di dekat Jalur Gaza. Warga Israel yang terjebak dalam serangan tersebut memohon bantuan, tapi tentara Israel tidak kunjung datang.

Baca Juga


Polisi Israel memperkirakan setidaknya 60 pejuang Palestina tersebar di 14 lokasi. Di Kibbutz Bari, seorang warga mengatakan kepada Israel Hayom bahwa orang-orang meminta bantuan.

“Anda lihat di sini gambaran paling sulit yang bisa dibayangkan. Orang-orang berteriak bahwa mereka mencoba membuka pintu dan juga rumah mereka dibakar pada saat yang sama. Tembakan dan teror di mana-mana,” kata warga tersebut yang berbicara tanpa menyebutkan nama.

Seorang warga Israel lainnya di Kibbutz lain, Raim mengatakan, anak-anaknya terluka akibat serangan itu. Mereka segera dilarikan ke rumah sakit untuk menerima perawatan medis.

"Anak-anak saya terluka oleh tembakan yang berada di dalam kendaraan yang lewat di dekat Kibbutz. Kami dievakuasi untuk perawatan medis. Dalam perjalanan, kami melihat yang terluka dan tewas," kata Raim.

Ketika para pejuang Palestina menyerbu pagar yang memisahkan Israel dan Gaza, sebuah pesta sedang digelar di dekat rumah Raim. Para pejuang dilaporkan menyerbu pesta tersebut. Sementara rekaman video menunjukkan orang-orang yang sedang bersuka ria melarikan diri dengan berjalan kaki melalui padang pasir.

Omar, yang menghadiri pesta tersebut, mengatakan kepada Haaretz, tiba-tiba terdengar tembakan dari segala arah. Orang-orang panik dan berlarian untuk menyelamatkan diri.

"Tiba-tiba tembakan dimulai dari segala arah. Kami melihat orang-orang berlari ke arah kami dengan senjata. Orang-orang berlari ke segala arah, menaiki kendaraan apa pun yang mereka lihat dan melarikan diri dari tempat kejadian. Ada orang-orang yang bersembunyi  di daerah itu. Ada ratusan orang di sini," kata Omar.

''Saat itu kami semua masuk ke dalam mobil dan melarikan diri, namun jalanan penuh dengan kendaraan yang terbakar dan mereka mulai menembaki kami. Mereka ada di pinggir jalan,” kata Omar.

Seorang warga lainnya, Anna menggambarkan Kibbutz telah dikepung. Anna mengatakan, tentara Israel belum tiba ketika pejuang Palestina mulai mengepung Kibbutz. Bahkan unit gawat darurat tidak mampu mengatasi serbuan.

“Tentara belum tiba, dan unit gawat darurat tidak mampu mengatasinya. Setiap saat ada laporan serangan terlihat di lapangan. Kami belum pernah melihat hal seperti ini," kata Anna.

Banyak saksi yang merasa jengkel karena tentara....

 

 

 

 

Banyak saksi yang merasa jengkel karena tentara Israel tidak hadir. Bahkan di beberapa lokasi, warga Israel menunggu untuk melihat kehadiran militer.

Perdana Menteri  Benjamin Netanyahu mengatakan, Israel kini sedang berperang. Sementara militer Israel mengatakan, pejuang Palestina menguasai beberapa kota dan desa di Israel selatan.

“Yang paling penting adalah mengirim pasukan ke lokasi kejadian. Layanan darurat (medis) kami ada di sini, tapi hanya dua perempuan berusia 40 tahun yang tahu apa yang harus dilakukan. Kami perlu mengirim pasukan, polisi, tentara," ujar seorang pemukim Israel, Dvir Efrat (21 tahun).

Hamas mengklaim telah menculik sedikitnya 35 warga Israel, yang terdiri dari tentara maupun warga sipil.  Mereka telah merilis rekaman yang menunjukkan para tawanan yang ketakutan dengan tangan terikat di berbagai lokasi, termasuk Gaza.

Seorang pemukim Israel, Ella mengatakan kepada Channel 12 bahwa, dia mengenali ayahnya dari foto-foto tawanan yang beredar di media sosial. Ella meyakini, ayahnya berusaha menghentikan orang Palestina memasuki rumahnya sebelum diculik.

“Saya pikir dia diculik ke Jalur Gaza. Dia sempat mengirim pesan kepada saya bahwa rumah mereka telah dimasuki dan mereka telah diculik dan saya tidak dapat melakukan apa pun. Saya tidak tahu di mana ibu dan nenek saya berada. Saya tidak tahu. Tidak ada yang menjawab," ujar Ella.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler