25 Ribu Warga di Majalengka Terdampak Kekeringan
Jumlah warga Majalengka terdampak kekeringan bertambah.
REPUBLIKA.CO.ID,MAJALENGKA -- Jumlah warga yang terdampak kekeringan di Kabupaten Majalengka semakin bertambah. Pendistribusian bantuan air bersih pun terus dilakukan untuk mengatasi kesulitan yang dialami warga pada musim kemarau ini.
Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Majalengka, Rezza Permana, menyebutkan, sejak Juni hingga 7 Oktober 2023, jumlah warga terdampak kekeringan sudah mencapai 25.166 jiwa atau 7.576 kepala keluarga (KK).
Dibandingkan pertengahan September 2023, jumlah warga terdampak kekeringan di Kabupaten Majalengka masih 14.279 jiwa atau 4714 KK. Itu berarti, terdapat kenaikan hampir dua kali lipat.
‘’Jumlah warga yang terdampak kekeringan saat ini tersebar di 20 desa/kelurahan di 11 kecamatan di Kabupaten Majalengka,’’ kata Rezza, kepada Republika, Ahad (8/10/2023).
Adapun 11 kecamatan itu terdiri dari Kecamatan Majalengka, Lemahsugih, Cigasong, Panyingkiran, Kasokandel, Palasah, Leuwimunding, Kadipaten, Kertajati, Jatitujuh dan Sumber Jaya.
Rezza mengungkapkan, terus bertambahnya jumlah warga yang terdampak kekeringan itu tidak lepas dari mundurnya prakiraan awal musim hujan di wilayah Majalengka hingga November 2023.
‘’Fenomena El Nino juga turut berpengaruh,’’ terang Rezza.
Untuk membantu warga yang terdampak kekeringan, lanjut Rezza, pendistribusian bantuan air bersih terus dilakukan. Hingga kini, tercatat sudah 680 ribu liter air bersih yang didistribusikan ke desa-desa yang terdampak kekeringan.
Rezza menjelaskan, bantuan air bersih itu berasal dari BPBD Majalengka sebanyak 395 ribu liter. Selain itu, bantuan juga datangd ari PMI sebanyak 235 ribu liter dan Polres Majalengka 50 ribu liter.
Terpisah, Plt Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, menjelaskan, berdasarkan monitoring kekeringan meteorologis, deret hari tanpa hujan (HTH) per 30 September 2023 menunjukkan bahwa Kabupaten Majalengka mencapai 96 hari.
‘’Untuk Kabupaten Majalengka, HTH selama 96 hari terjadi di Kecamatan Banjaran, Bantarujeg, Cigasong, Cikijing, Cingambul, Jatitujuh, Jatiwangi, Kertajati, Lemah Sugih, Leuwi Munding, Maja, Majalengka, Malausma, Rajagaluh, Sindang, Sukahaji dan Talaga,’’ terang pria yang biasa disapa Faiz tersebut.