Basket DBL Jaksel Digelar, Gunakan IRS untuk Bantu Wasit

Tim putra Gonzaga mengalahkan SMA 8 22-21.

Dok DBL
Thierry Jaeden Christian Napitupulu (7) menjadi bintang kemenangan bagi SMA Kolese Gonzaga Jakarta saat melakoni duel sengit melawan SMAN 8 Jakarta pada opening party Honda DBL with Kopi Good Day 2023 DKI Jakarta Series - South Region di GOR Bulungan, Kamis (12/10).
Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Empat laga seru jadi sajian pembuka alias opening party gelaran liga basket pelajar terbesar Seri Jakarta Selatan, Honda DBL with Kopi Good Day 2023 DKI Jakarta Series – South Region, Kamis (12/10). GOR Bulungan dibanjiri suporter dari masing-masing sekolah, yang secara bergantian dengan tertib, mendukung tim basket kebanggaan mereka. 

Baca Juga


Seri Jakarta Selatan (Jaksel) yang berlangsung hingga Sabtu mendatang (21 Oktober 2023) ini, sekaligus menjadi seleksi tingkat regional pemungkas dari rangkaian panjang Seri Ibu Kota yang dibagi menjadi empat region. Menyusul Seri Jakarta Barat (West Region) yang telah terselenggara pada 11-18 Agustus 2023 lalu, Jakarta Utara dan Pusat atau North & Central Region (22-30 Agustus 2023), serta Jakarta Timur atau East Region (20-29 September 2023). 

Total 44 tim basket, dengan rincian 30 tim putra dan 14 tim putri, mewakili 30 sekolah ikut berpartisipasi pada Seri Jakarta Selatan (South Region) musim ini. Bertambah 10 tim atau meningkat 23 persen dari total peserta musim lalu (2022) yang tercatat diikuti 23 tim putra dan 11 tim putri. 

”Banyak sekolah-sekolah yang baru ikut berpartisipasi mulai musim ini. Beberapa sekolah yang musim sebelumnya hanya mengirimkan tim putra, misalkan SMA Muhammadiyah 3 Jakarta, musim ini juga mengikutsertakan tim putri mereka. Karena tingginya antusias itu, kami harus menambah jumlah hari pelaksanaan juga pada Seri Jaksel ini,” ujar Donny Rahardian, Vice President DBL Indonesia.

Tim putra SMA Muhammadiyah 5 Jakarta berhasil membuka perjalanan mereka dengan memetik kemenangan atas SMAN 82 Jakarta dengan skor 28-11. Hasil positif juga dipetik oleh tim putra SMA Al Jabr Jakarta yang unggul tipis 43-41 atas SMAN 90 Jakarta.

Sementara itu, sukses combo diraih oleh SMA Kolese Gonzaga Jakarta, setelah tim putri dan putra mereka berhasil melaju ke babak berikutnya usai memetik kemenangan atas rivalnya masing-masing. Diawali tim putrinya yang secara menyakinkan sukses menuntaskan perlawanan SMA Muhammadiyah 3 Jakarta (Limau) dengan skor akhir 32-7.

Sementara itu, perjuangan dengan susah payah harus dilalui oleh tim putra Gonzaga. Karena mereka harus meladeni perlawanan sengit melawan SMAN 8 Jakarta. Duel superketat ini berlangsung sengit sejak tip-off hingga detik-detik akhir. 

Putra Gonzaga yang terus tertinggal sejak kuarter awal, berhasil mengunci kemenangan dengan skor akhir 22-21 dari SMAN 8 Jakarta. Kemenangan ini diraih Gonzaga dengan dramatis. Dalam posisi tertinggal 20-21 dari lawannya. Dengan waktu yang hanya menyisakan 1 detik, Gonzaga yang pantang menyerah mendapatkan peluang emas untuk membalikkan keadaan. Melalui free throw Thierry Jaeden Christian Napitupulu.

Thierry mendapatkan tiga kali tembakan bebas. Setelah dilanggar oleh Tafhan Adlan Ramadhan dari SMAN 8 Jakarta, saat hendak menembak di luar garis tembakan tiga angka ketika laga tersisa 1 detik. Dari tiga free throw, dua di antaranya berhasil dimasukkan oleh Thierry. Sehingga membawa unggul Gonzaga 22-21 atas SMAN 8 Jakarta.

Dalam kondisi game yang sangat ketat itu, serta situasi krusial di lapangan yang berlangsung sangat cepat itu, trio wasit yang memimpin laga, yakni Rahmat Iqbal, Mualim, dan Zaki memanfaatkan teknologi IRS (Instant Replay System) dalam membuat keputusan. Dari hasil pantauan IRS oleh para wasit, memang benar terjadi pelanggaran, sehingga keputusan memberikan tembakan bebas bagi Gonzaga sudah tepat.

Teknologi IRS sendiri adalah terobosan yang telah dihadirkan oleh DBL Indonesia pada gelaran liga basket pelajar terbesar Seri Ibu Kota sejak musim 2018 silam. Teknologi IRS sangat membantu wasit dalam membuat keputusan pada momen krusial. 

”Kami menyediakan infrastruktur ini (IRS) supaya membantu pertandingan berjalan dengan baik, ujar Donny Rahardian, Vice President DBL Indonesia.  

Penggunaan IRS ini, lanjut Donny, hampir sama seperti penggunaan Video Assistant Referee (VAR) dalam dunia sepak bola. Dalam pengaplikasian IRS ini, dilengkapi beberapa kamera yang terpasang di sisi lapangan dan dari tribun, serta operator yang stand by di depan monitor. ”Semua organized oleh tim kami sendiri,” terang Donny.

Mengacu pada FIBA Rules Basketball 2022, wasit boleh menggunakan IRS bila dirasa perlu. Untuk memastikan sebuah keputusan benar atau tidak, dan tanpa jumlah maksimal permintaan.

"Di pertandingan SMAN 8 Jakarta melawan SMA Gonzaga Jakarta ini jadi salah satu contoh penggunaan teknologi IRS di waktu krusial," kata Donny. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler