Cawapres Prabowo Ada Empat Nama, Ketum PAN Tetap Ingin Erick Thohir
Cawapres Prabowo dari luar Pulau Jawa, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) menegaskan, partainya tetap menginginkan Menteri BUMN Erick Thohir menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto. Hal itu disampaikan usai Prabowo mengakui kandidat cawapresnya ada empat orang.
Zulhas menjelaskan, dalam rapat koalisi pendukung Prabowo yang turut dihadirinya, disepakati empat kandidat cawapres yang mewakili pandangan partai dalam Koalisi Indonesia Maju. Sosok itu masing-masing berasal dari wilayah luar Pulau Jawa, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Baik Prabowo maupun Zulhas enggan menyebutkan siapa saja nama keempat kandidat tersebut. Zulhas juga enggan mengonfirmasi soal apakah kandidat dari luar Jawa itu adalah Erick Thohir mengingat Ketua Umum PSSI itu berasal dari Lampung.
Kendati begitu, Zulhas menegaskan, partainya tetap konsisten mendorong Erick Thohir menjadi pendamping Prabowo. "PAN kan mengusulkan Pak Erick Thohir," kata Zulhas kepada wartawan ketika menghadiri Rakernas Projo di Indonesia Arena, Kompleks GBK, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (14/10/2023).
Zulhas enggan berandai-andai soal kemungkinan Erick tidak dipilih sebagai cawapres pendamping Prabowo. Dia menegaskan, penentuan cawapres akan dilakukan secara musyawarah mufakat dengan melibatkan semua ketua umum partai pendukung Prabowo, termasuk dirinya.
Prabowo mengungkapkan bahwa kandidat pendampingnya mengerucut ke empat sosok pada Jumat (13/10/2023) malam. Hal itu disampaikan usai Prabowo dan tujuh ketua umum partai pendukungnya menggelar rapat di kediaman Ketua Umum Partai Gerindra itu di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan.
Prabowo mengatakan, pimpinan partai politik pendukungnya akan rapat lagi dalam waktu dekat untuk memutuskan satu nama cawapres. Jelang rapat penentuan itu digelar, setiap partai pendukung akan mengecek aspirasi publik di akar rumput.
"Kita akan kumpul dan beberapa hari lagi untuk memutuskan yang terakhir dari empat menjadi satu nama," kata menteri pertahanan tersebut.