Fasilitas Medis di Gaza Jadi Sasaran Roket Israel, Menkes Palestina Minta PBB Bertindak

15 fasilitas medis telah rusak akibat pemboman Israel.

AP Photo/Hatem Ali
Anak-anak Palestina yang terluka akibat serangan Israel menangis di luar rumah sakit di kamp pengungsi Rafah, Jalur Gaza selatan, Kamis, 12 Oktober 2023.
Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH – Menteri Kesehatan Palestina Mai Alkaila, Sabtu (14/10/2023), mengatakan bahwa agresi Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza telah menimbulkan banyak korban jiwa bagi tenaga medis, yang mengakibatkan terbunuhnya 28 petugas kesehatan dan cedera.

Baca Juga


Alkaila menunjukkan bahwa 15 fasilitas medis telah rusak akibat pemboman Israel, menyebabkan gangguan parah pada layanan kesehatan. Akibat hal ini, katanya, Rumah Sakit Beit Hanoun dan Rumah Sakit Anak Al-Durrah terpaksa menghentikan operasinya. Selain itu, 23 ambulans tidak dapat beroperasi.

Alkaila menegaskan kembali permohonan mendesaknya kepada komunitas internasional, PBB, organisasi hak asasi manusia, dan badan kemanusiaan untuk segera memberikan perlindungan bagi rumah sakit, pusat kesehatan, ambulans, staf layanan kesehatan, serta pasien dan korban luka yang menjadi sasaran pemboman Israel setiap hari di seluruh Gaza.

Dia menambahkan bahwa pasukan pendudukan Israel terus mengancam rumah sakit di Gaza dengan evakuasi paksa, sehingga membahayakan nyawa ratusan pasien dan korban jiwa. "Situasi ini sangat mengerikan bagi Rumah Sakit Anak Al-Durrah, yang baru-baru ini dievakuasi setelah menjadi target penggunaan fosfor putih yang dilarang secara internasional," ujar Alkaila dilansir kantor berita WAFA.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler