Ratusan Warga Enggalwangi Majalengka Sholat Istisqa

Warga Desa Enggalwangi berikhtiar agar hujan bisa segera turun.

Dok.Humas Polres Majalengka
Ratusan warga Desa Enggalwangi, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka, melaksanakan sholat Istisqa, Ahad (15/10/2023).
Rep: Lilis Sri Handayani Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Kecamatan Palasah merupakan salah satu daerah terdampak kekeringan di wilayah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, pada musim kemarau tahun ini. Warga Desa Enggalwangi, Kecamatan Palasah, berharap hujan segera turun.

Baca Juga


Sebagai bentuk ikhtiar, ratusan warga Desa Enggalwangi, Kecamatan Palasah, melaksanakan sholat Istisqa, Ahad (15/10/2023). Sholat Istisqa yang digelar di lapangan sepak bola Desa Enggalwangi itu diikuti warga dewasa hingga anak-anak, aparat desa setempat, juga personel Bhabinkamtibmas dan Babinsa.

Pelaksanaan sholat Istisqa dipimpin tokoh agama desa setempat, KH Solehudin. Sholat meminta hujan itu dilaksanakan di tengah kondisi lapangan yang panas menyengat dan berdebu. 

Selepas sholat Istisqa, KH Solehudin mengatakan, Kecamatan Palasah terdampak kekeringan pada musim kemarau ini. Karenanya, masyarakat melaksanakan sholat Istisqa dan doa bersama sebagai ikhtiar agar Allah segera menurunkan hujan. “Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala mengabulkan doa kami,” ujar Solehudin, Ahad (15/10/2023).

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka, bantuan air bersih rutin dikirimkan kepada warga di wilayah Kecamatan Palasah yang terdampak kekeringan. Total sudah disalurkan bantuan air bersih mencapai sekitar 24 ribu liter.

Bhabinkamtibmas Desa Enggalwangi Bripka Uus Hidayat berharap kemarau panjang segera berakhir dan turun hujan yang membawa rahmat. “Kami berdoa semoga Allah Subhanahu wa ta’ala mengabulkan doa kami, sehingga di Desa Enggalwangi segera turun hujan,” ujar Uus.

Uus tetap mengingatkan warga agar waspada akan potensi bencana saat musim kemarau. Seperti kebakaran hutan atau lahan. Ia meminta warga tidak membakar sampah atau lahan kering sembarangan karena bisa menyebabkan kebakaran lebih luas dan merugikan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler