Tindakan Petugas Bandara Incheon ke Jungkook BTS Tuai Perdebatan di Medsos
Ada yang membela Jungkook BTS, namun ada juga yang berpihak pada petugas bandara.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah warganet mulai berspekulasi tentang insiden di Bandara Incheon, di mana penyanyi Jungkook BTS terlibat dalam interaksi yang memicu perdebatan. Beberapa warganet menyimpulkan bahwa kemungkinan Jungkook dihentikan secara fisik karena dilarang melakukan syuting di lokasi tersebut.
Meskipun warganet mengakui pentingnya penegakan aturan, mereka juga mempertanyakan tindakan mendorong Jungkook secara fisik, terutama ketika dia sudah berhenti dan mematuhi instruksi. Army, penggemar setia BTS, menyampaikan keprihatinan mereka terkait insiden ini dan meminta anggota personel keamanan untuk meningkatkan etika dan tindakan mereka di masa depan.
Tindakan tersebut menimbulkan kontroversi karena sebenarnya syuting tidak diperbolehkan di bagian tertentu di bandara. Tugas staf adalah untuk mengingatkan orang-orang tentang aturan tersebut. Namun, warganet berpendapat bahwa tidak perlu mendorong Jungkook secara fisik, terutama ketika Jungkook dengan patuh menurunkan kameranya dan menjauhi orang lain.
"Sayang, dengan atau tanpa izin, dia tidak punya hak untuk melakukan itu. Dia bisa meminta dengan baik dan tidak mendorong Jungkookie seperti itu. Apa alasannya bersikap seperti itu,” tulis akun @leepark***.
"Dia benar-benar 'memukul' penumpang dengan kameranya, tentu saja stafnya kesal. Dia harus meminta maaf karena telah 'memukul' orang sembarangan,” tulis akun @Launa***.
"Sama sekali tidak perlu mendorongnya ketika dia sudah berhenti dan mendengarkan. Dan kemudian segera mematikannya ketika dia tahu. Kata-kata saja sudah cukup, staf dapat mengingatkan dengan sopan,” tulis akun @Moni_But***.
"Apa itu!???? Apakah kamu serius sekarang?? Petugas keamanan mendorong Jungkook di bandara Korea??? Seperti apa-apaan!???? Jungkook hanya memegang kameranya dan itu diarahkan padanya, dan bukan pada orang??? Saya tahu itu tugas mereka,” tulis akun @R_taekoo***.