BMKG Imbau Nelayan di Kalteng Waspadai Gelombang Tinggi dan Awan CB

Awan CB berpotensi menghadirkan hujan intensitas sedang hingga lebat dan angin.

Antara/Hendra Nurdiyansyah
Gelombang tinggi (ilusteasi). BMKG mengimbau nelayan di wilayah selatan Kalimantan Tengah terhadap potensi gelombang tinggi.
Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tjilik Riwut, Palangka Raya, mengimbau nelayan dan masyarakat di sepanjang pesisir perairan wilayah selatan Kalimantan Tengah, mewaspadai potensi terjadinya gelombang laut setinggi 2 meter.


"Prospek tinggi gelombang mingguan di wilayah perairan selatan Kalimantan Tengah berpotensi sekitar 0,5 hingga 2 meter," kata Prakirawan BMKG Tjilik Riwut Palangka Raya Lian Andriani di Palangka Raya, Senin (16/10/2023).

Dia meminta masyarakat di wilayah pesisir dan nelayan berhati-hati ketika beraktivitas di laut. Masyarakat di wilayah pesisir selatan Kalimantan juga waspada adanya pertumbuhan awan konvektif atau awan cumulonimbus (CB). "Pertumbuhan awan ini dapat berpotensi menjadikan hujan intensitas sedang hingga lebat dan menimbulkan angin kencang, serta menambah tinggi gelombang air laut," kata Lian.

Awan CB juga berpotensi melintasi udara di wilayah Kalimantan Tengah sehingga berpotensi menyebabkan hujan disertai angin kencang dan petir. Masyarakat juga diminta waspada terhadap dampak bencana yang ditimbulkan seperti adanya genangan air, banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan pohon tumbang akibat. Jika melihat fenomena tersebut, maka masyarakat diminta waspada dan segera mencari tempat teduh, namun tidak di bawah pohon.

Saat terjadi hujan deras disertai angin kencang dan petir, masyarakat diminta segera mencari tempat berlindung yang aman seperti di dalam rumah atau gedung. “Sementara untuk angin dilihat dari potensinya selama sepekan ke depan, kecepatannya diperkirakan antara 10-20 kilometer/jam. Angin ini umumnya bertiup dari arah timur laut menuju barat,” kata Lian Andriani.

Kemudian suhu udara berkisar antara 23 sampai 34 derajat Celsius. Kelembaban udara berkisar antara 50 hingga 100 persen. Masyarakat juga diminta untuk tetap mewaspadai potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mengingat saat ini wilayah Kalteng masih masuk musim kemarau. Lian mengatakan, untuk dapat memperbaharui informasi perkembangan cuaca, masyarakat dapat mengakses layanan yang diberikan BMKG melalui laman resmi BMKG, aplikasi BMKG dan berbagai media sosial BMKG.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler