Setelah Bantai Brunei, Begini Statistik Shin Tae-yong Selama Latih Timnas Senior Indonesia
Shin sudah mendampingi timnas senior Indonesia dalam 39 laga.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Shin Tae-yong terus mendapat pujian dari sebagian besar kalangan penggemar sepak bola Indonesia. Namanya kerap dielu-elukan di stadion dan di media sosial.
Intinya, banyak yang mengangap Shin membawa perubahan positif bagi awak Merah Putih. Entah itu dari segi teknis, fisik, ataupun mentalitas. Hasil pun mengikuti.
Teranyar, Shin membawa pasukan Garuda lolos ke putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Sebelumnya, Asnawi Mangkualam Bahar dan rekan-rekan mengandaskan perlawanan Brunei Darussalam. Indonesia unggul agregat 12-0 atas Brunei.
Pekan lalu, anak asuh Shin menang 6-0 di Jakarta. Kemudian pada secondleg di Bandar Seri Begawan, skuad Garuda kembali berjaya dengan skor serupa. Ini merupakan laga ke-39 sang arsitek tim mendampingi timnas senior Indonesia.
Selama periode tersebut Shin meraih 21 kemenangan dan merasakan sembilan kekalahan. Kemudian sembilan partai lainnya berkesudahan imbang. Persentase kemenangan Shin bersama pasukan Garuda sekitar 53,85 persen.
Kini tantangan di depan mata, semakin besar bagi Shin. Ia harus terus mempertahankan catatan positif Indonesia belakangan ini. Termasuk ketika bertempur di putaran kedua nantinya.
Pada tahapan itu, awak Merah Putih tergabung di Grup F. Sudah ada Irak, Vietnam, dan Filipina di sana. Persaingannya lebih ketat lagi.
"Kami respek dengan lawan yang sudah menanti di Grup F. Namun Indonesia dalam kondisi siap tempur melawan Irak, Vietnam, dan Filipina, demi tiket putaran final," kata Ketua Umum PSSI Erick Thohir dalam situs resmi PSSI, Rabu (18/10/2023).
Optimisme Erick, wajib diterjemahkan Shin dan pasukan lewat penampilan apik di lapangan. Menarik dinantikan bagaimana kiprah pasukan Garuda selanjutnya. Muncul secercah harapan.
Perlahan tapi pasti, Shin memiliki tim dengan kedalaman skuad mumpuni. Ini bukan sesuatu yang terjadi dalam semalam. Ia harus memotong satu hingga dua generasi, memberikan kepercayaan kepada anak-anak muda selama bertahun-tahun. Kini ia tinggal memetik hasilnya.