Apakah Olahraga Malam Memicu Serangan Jantung? Ini Jawaban Dokter

Untuk menghindari serangan jantung akibat olahraga, perlu diperhatikan beberapa hal.

pexels
Serangan jantung kerap terjadi usai berolahraga, ini pendapat dokter jantung.
Rep: Desy Susilawati    Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belum lama ini beredar cuitan seseorang yang mengatakan ayah temannya meninggal usai olahraga malam. Dia bahkan beropini mengenai olahraga malam yang bisa memicu sakit jantung bahkan kematian. Benarkah olahraganya malam meningkatkan risiko serangan jantung? Atau justru benar memicu kematian?

Baca Juga


Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Subspesialis Jantung dan Pembuluh Darah Kardiologi Intervensi RS Pondok Indah – Pondok Indah, dr Nanda Iryuza, menjelaskan serangan jantung bisa dialami kapan saja tidak tergantung waktu.

Berolahraga tujuannya baik yakni untuk kesehatan tubuh, tetapi perlu dilihat apa jenis olahraganya, apakah yang bersifat aerobik (joging, jalan cepat, renang, senam) atau non-aerobik (basket, futsal, sepakbola, dan lainnya). Selain itu, juga tergantung tingkat kebugaran orang tersebut, apakah sudah terbiasa berolahraga sehingga seluruh sistem tubuhnya sudah beradaptasi, atau belum terbiasa berolahraga, kemudian memaksakan diri untuk berolahraga yang melampaui batas kemampuan fisiknya.

"Jika seseorang mengalami serangan jantung dan tidak segera mendapatkan pertolongan secara medis akan meningkatkan risiko terjadinya kematian," ujarnya kepada Republika.co.id, Rabu (18/10/2023). 

Hal tersebut karena penyebab serangan jantung adalah adanya penyumbatan di pembuluh darah koroner secara tiba-tiba yang mengakibatkan asupan oksigen dan nutrisi ke jantung berkurang secara drastis.

Menurutnya, sebenarnya tidak ada waktu yang spesifik untuk berolahraga. Kegiatan ini bisa dilakukan pagi, siang, sore, ataupun malam hari asalkan tubuh kita diberikan waktu istirahat yang cukup sebelum dan setelah berolahraga minimal 7 sampai 8 jam per-hari.

Ia menambahkan biasanya saat malam hari tubuh sudah cenderung memakai sisa-sisa energi yang sudah dipakai di pagi dan siang harinya. "Sehingga harus lebih berhati-hati jika sebelumnya kita tidak terbiasa berolahraga rutin terutama saat malam hari, maka tubuh kita belum memiliki mekanisme adaptasi terhadap beban jantung yang berat akibat dipaksa berolahraga," ujarnya.

Olahraga yang sifatnya anaerobik cenderung dapat....

 

 

 

 

Ia mengungkapkan olahraga di malam hari, terutama olahraga yang bersifat anaerobik tadi cenderung dapat meningkatkan adrenalin dalam darah karena ada sifat kompetisi dalam olahraga tersebut. Berbeda dengan olahraga aerobik, adrenalin yang dihasilkan tidak sebanyak olahraga anaerobik.

Ia mengatakan adrenalin tersebut mempunyai efek vasokonstriksi atau membuat pembuluh darah menyempit. "Apabila olahraga berlebihan, juga bisa mengakibatkan adanya shear stress pada pembuluh darah koroner sehingga menyebabkan terjadinya gumpalan darah pada pembuluh darah jantung yang menghambat aliran darah," jelasnya.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, bahwa apabila seseorang ingin melakukan olahraga di malam hari, maka harus dipastikan istirahatnya pun cukup. Adapun durasi yang dianjurkan terutama untuk olahraga jenis aerobik dan latihan beban adalah 30 sampai 60 menit per-hari. Tidak dianjurkan melebihi durasi tersebut, apalagi jika yang berolahraga bukan atlet professional, dan sudah lelah karena beraktivitas di pagi dan sore harinya.

 

Untuk menghindari risiko serangan jantung akibat olahraga, perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu jadwal olahraga diusahakan tiga sampai lima hari per minggu, diutamakan untuk melakukan latihan yang bersifat aerobik terlebih dahulu, dan kemudian bertahap dapat melakukan latihan beban. Kemudian, diusahakan tidak melakukan kegiatan olahraga yang bersifat anaerobik, terutama yang bersifat kompetisi yang kadang bisa memicu emosi dan adrenalin, karena emosi adalah salah satu faktor risiko terjadinya serangan jantung.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler