Mohamed Salah Unggah Video, Minta Pembantaian Israel di Palestina Dihentikan
Israel mengebom rumah sakit di Gaza, Palestina, menewaskan 500 orang.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyerang Liverpool Mohamed Salah akhirnya buka suara merespons serangan Israel ke Gaza, Palestina. Penyerang timnas Mesir ini mengunggah video permohonan kepada para pemimpin dunia agar "menghentikan pembantaian" yang dilakukan Israel.
Awal pekan ini, Salah dilaporkan telah menyumbang ke Bulan Sabit Merah, sebuah organisasi yang merawat mereka yang terkena dampak perang dan bencana lainnya, untuk membantu warga Palestina di Gaza yang mendapatkan serangan bertubi-tubi dari Israel. Salah akhirnya tak bisa menahan diri setelah Israel mengebom RS Baptis al-Ahli di Gaza yang menewaskan 500 orang.
Ia menyerukan kepada para pemimpin dunia untuk turun tangan dalam perang Israel dan Palestina. Ia meminta para pemimpin dunia untuk bersatu dan mencegah "pembantaian lebih lanjut terhadap jiwa-jiwa tak berdosa" saat serangan terus berlanjut di Gaza.
Seruan ini disampaikan Salah melalui unggahan video di akun media sosialnya X (dulu Twitter), Salah menyerukan kepada para pemimpin di seluruh dunia untuk memastikan serangan Israel terhadap Palestina tidak memakan korban lebih banyak lagi dari warga sipil yang tidak bersalah.
"Tidak selalu mudah untuk berbicara pada saat seperti ini, ada terlalu banyak kekerasan dan terlalu banyak patah hati dan kebrutalan," kata Salah dengan ekspresi sedih dalam videonya yang diunggah Kamis (19/10/2023) dini hari WIB.
"Eskalasi dalam beberapa pekan terakhir tak tertahankan untuk disaksikan. Semua nyawa adalah suci dan harus dilindungi. Pembantaian harus dihentikan. Keluarga-keluarga sedang tercabik-cabik. Yang jelas sekarang adalah bahwa bantuan kemanusiaan ke Gaza harus segera diizinkan, orang-orang di sana berada dalam kondisi yang mengerikan."
Ia mengatakan, pemandangan di rumah sakit yang dibom Israel sangat mengerikan. Warga Gaza, kata dia, sangat membutuhkan makanan, air dan obat-obatan.
"Saya menyerukan kepada para pemimpin dunia untuk bersatu mencegah pembantaian lebih lanjut terhadap jiwa-jiwa tak berdosa. Kemanusiaan harus menang," pinta Salah.
Salah sangat merasakan penderitaan warga Palestina karena negaranya berbatasan langsung dengan Gaza. Sejumlah bantuan dunia untuk warga Gaza dapat disalurkan lewat perbatasan Rafah di Mesir. Namun pihak Mesir tidak bisa menyalurkan bantuan karena tidak mendapatkan jaminan keamanan bahwa kendaraan pengangkut bantuan tidak diserang oleh Israel.
Sejauh ini, 3.300 orang dilaporkan meninggal dunia akibat serangan Israel. Sementara lainnya dalam kondisi kekuarangan bahan makanan dan air.