Panduan Bertetangga yang Baik Menurut Hadits Nabi
Tetangga harus didoakan agar menjadi orang baik.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbuat baiklah kepada tetangga dengan cara memuliakannya, menghormatinya, berbagi makanan atau minuman, menggembirakannya. Dan jangan sekali-kali menyakiti hati tetangga atau menggunjingnya, memfitnahnya, dan mengambil milik tetangga secara zalim.
Maka itu, bila tidak dapat membahagiakan tetangga, bersedekah semisal memberi makanan, minimal jangan sampai menyakiti tetangga dengan perkataan-perkataan atau perbuatan. Berikut ini beberapa sabda Rasulullah ﷺ agar umatnya memuliakan tetangga.
Memuliakan tetangga tanda memiliki Iman
وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْاَخِر فَلَايُؤْذِجَارَهُ. وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْاَخِرِفَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ .وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْاَخِرِفَلْيَقُلْ خَيْرًاأَوْلِيَسْكُتْ .
Rasulullah ﷺ bersabda: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir (kiamat), maka janganlah menyakiti tetangganya. Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya. Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari).
Allah dekat dengan orang yang berbuat baik dengan tetangganya
وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : خَيْرُ الْاَصْحَابِ عِنْدَاللَّهُ تَعَالَى خَيْرُهُمْ لِصَاحِبِهِ ,وَخَيْرُ الْجِيْرَانِ عِنْدَاللَّهِ تَعَالَى خَيْرُهُمْ لِجَارِهِ.
Rasulullah ﷺ bersabda: “Sebaik-baik teman di sisi Allah Ta’ala ialah mereka yang paling baik kepada temannya. Dan sebaik-baik tetangga di sisi Allah Ta’ala ialah yang paling baik terhadap tetangganya.” (HR. Ibnu Hibban dan Hakim)
Lihat halaman berikutnya >>>
Memastikan kondisi tetangga
وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَااَمَنَ بِى مَنْ بَاتَ شَبْعَانَ وَجَارُهُ جَائِعٌ اِلَى جَنْبِهِ وَهُوَيَعْلَمُ.
Rasulullah ﷺ bersabda: “Tidaklah beriman kepada-Ku orang yang tidur dalam keadaan kenyang, sedang tetangganya kelaparan sampai kelambungnya, padahal ia (orang yang kenyang) mengetahui.” (HR. Thabarani).
Jangan menyakiti tetangga
وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لَا يَسْتَقِيْمُ اِيْمَانُ عَبْدٍحَتَّى يَْتَقِيْمَ قَلْبُهُ وَلَا يَسْتَقِيْمُ قَلْبُهُ حَتَّى يَسْتَقِيْمَ لِسَانُهُ. وَلَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ حَتَّى يَأْمَنَ جَارُهُ بَوَائِقَهُ.
Rasulullah ﷺ bersabda: “Tidak lurus iman seorang hamba sehingga lurus pula hatinya. Dan tidak lurus hatinya sehingga lurus lisannya, dan ia tidak masuk surga sehingga tetangganya aman dari bahayanya (kecelakaan yang ditimbulkan olehnya).” (HR. Ahmad).