In Picture: Alih Fungsi Lahan Pertanian Semakin Bertambah di Bantul
Lahan pertanian di Kabupaten Bantul setiap tahun menyusut rata-rata hingga 50 hektare
Petani memanen padi dengan latar belakang bangunan permukiman di Sewon, Bantul, Yogyakarta, Jumat (20/10/2023). Lahan pertanian di Kabupaten Bantul setiap tahun mengalami penyusutan rata-rata mencapai 50 hektare. Salah satu penyebabnya karena alih fungsi lahan pertanian menjadi bangunan permukiman. Penyusutan yang terhitung besar terutama di wilayah penyangga kota, seperti di Banguntapan, Sewon, Sedayu, dan Kasihan. Dari sisi regulasi Pemkab Bantul mengerem alih fungsi lahan menggunakan Keputusan Bupati No 463/ 2021 yang menyebutkan lahan pertanian yang tidak boleh dialihfungsikan sebesar 19 ribu hektare.
Petani memanen padi dengan latar belakang bangunan permukiman di Sewon, Bantul, Yogyakarta, Jumat (20/10/2023). Lahan pertanian di Kabupaten Bantul setiap tahun mengalami penyusutan rata-rata mencapai 50 hektare. Salah satu penyebabnya karena alih fungsi lahan pertanian menjadi bangunan permukiman. Penyusutan yang terhitung besar terutama di wilayah penyangga kota, seperti di Banguntapan, Sewon, Sedayu, dan Kasihan. Dari sisi regulasi Pemkab Bantul mengerem alih fungsi lahan menggunakan Keputusan Bupati No 463/ 2021 yang menyebutkan lahan pertanian yang tidak boleh dialihfungsikan sebesar 19 ribu hektare.
Petani memanen terong di sebelah proyek pembangunan hunian, Sewon, Bantul, Yogyakarta, Jumat (20/10/2023). Lahan pertanian di Kabupaten Bantul setiap tahun mengalami penyusutan rata-rata mencapai 50 hektare. Salah satu penyebabnya karena alih fungsi lahan pertanian menjadi bangunan permukiman. Penyusutan yang terhitung besar terutama di wilayah penyangga kota, seperti di Banguntapan, Sewon, Sedayu, dan Kasihan. Dari sisi regulasi Pemkab Bantul mengerem alih fungsi lahan menggunakan Keputusan Bupati No 463/ 2021 yang menyebutkan lahan pertanian yang tidak boleh dialihfungsikan sebesar 19 ribu hektare.
Lahan pertanian yang diapit bangunan permukiman di Sewon, Bantul, Yogyakarta, Jumat (20/10/2023). Lahan pertanian di Kabupaten Bantul setiap tahun mengalami penyusutan rata-rata mencapai 50 hektare. Salah satu penyebabnya karena alih fungsi lahan pertanian menjadi bangunan permukiman. Penyusutan yang terhitung besar terutama di wilayah penyangga kota, seperti di Banguntapan, Sewon, Sedayu, dan Kasihan. Dari sisi regulasi Pemkab Bantul mengerem alih fungsi lahan menggunakan Keputusan Bupati No 463/ 2021 yang menyebutkan lahan pertanian yang tidak boleh dialihfungsikan sebesar 19 ribu hektare.
Proyek pembangunan hunian pada lahan pertanian di Sewon, Bantul, Yogyakarta, Jumat (20/10/2023). Lahan pertanian di Kabupaten Bantul setiap tahun mengalami penyusutan rata-rata mencapai 50 hektare. Salah satu penyebabnya karena alih fungsi lahan pertanian menjadi bangunan permukiman. Penyusutan yang terhitung besar terutama di wilayah penyangga kota, seperti di Banguntapan, Sewon, Sedayu, dan Kasihan. Dari sisi regulasi Pemkab Bantul mengerem alih fungsi lahan menggunakan Keputusan Bupati No 463/ 2021 yang menyebutkan lahan pertanian yang tidak boleh dialihfungsikan sebesar 19 ribu hektare.
Bangunan permukiman bersebelahan dengan lahan pertanian di Sewon, Bantul, Yogyakarta, Jumat (20/10/2023). Lahan pertanian di Kabupaten Bantul setiap tahun mengalami penyusutan rata-rata mencapai 50 hektare. Salah satu penyebabnya karena alih fungsi lahan pertanian menjadi bangunan permukiman. Penyusutan yang terhitung besar terutama di wilayah penyangga kota, seperti di Banguntapan, Sewon, Sedayu, dan Kasihan. Dari sisi regulasi Pemkab Bantul mengerem alih fungsi lahan menggunakan Keputusan Bupati No 463/ 2021 yang menyebutkan lahan pertanian yang tidak boleh dialihfungsikan sebesar 19 ribu hektare.
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan permukiman di Sewon, Bantul, Yogyakarta, Jumat (20/10/2023). Lahan pertanian di Kabupaten Bantul setiap tahun mengalami penyusutan rata-rata mencapai 50 hektare. Salah satu penyebabnya karena alih fungsi lahan pertanian menjadi bangunan permukiman. Penyusutan yang terhitung besar terutama di wilayah penyangga kota, seperti di Banguntapan, Sewon, Sedayu, dan Kasihan. Dari sisi regulasi Pemkab Bantul mengerem alih fungsi lahan menggunakan Keputusan Bupati No 463/ 2021 yang menyebutkan lahan pertanian yang tidak boleh dialihfungsikan sebesar 19 ribu hektare.
Bangunan permukiman bersebelahan dengan lahan pertanian di Sewon, Bantul, Yogyakarta, Jumat (20/10/2023). Lahan pertanian di Kabupaten Bantul setiap tahun mengalami penyusutan rata-rata mencapai 50 hektare. Salah satu penyebabnya karena alih fungsi lahan pertanian menjadi bangunan permukiman. Penyusutan yang terhitung besar terutama di wilayah penyangga kota, seperti di Banguntapan, Sewon, Sedayu, dan Kasihan. Dari sisi regulasi Pemkab Bantul mengerem alih fungsi lahan menggunakan Keputusan Bupati No 463/ 2021 yang menyebutkan lahan pertanian yang tidak boleh dialihfungsikan sebesar 19 ribu hektare.
Rep: Wihdan Hidayat Red: Mohamad Amin Madani
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Petani memanen padi dengan latar belakang bangunan permukiman di Sewon, Bantul, Yogyakarta, Jumat (20/10/2023).
Lahan pertanian di Kabupaten Bantul setiap tahun mengalami penyusutan rata-rata mencapai 50 hektare. Salah satu penyebabnya alih fungsi lahan pertanian menjadi bangunan permukiman. Penyusutan yang terhitung besar terutama di wilayah penyangga kota, seperti di Banguntapan, Sewon, Sedayu, dan Kasihan.
Dari sisi regulasi Pemkab Bantul mengerem alih fungsi lahan menggunakan Keputusan Bupati No 463/ 2021 yang menyebutkan lahan pertanian yang tidak boleh dialihfungsikan sebesar 19 ribu hektare.
Ikuti Whatsapp Channel Republika Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler