Amazon tak Lagi Pakai Plastik untuk Semua Pengiriman Barang
Amazon menepati janjinya untuk beralih menggunakan kemasan ramah lingkungan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Amazon mulai menepati janji untuk beralih dari plastik bubble mailer dan air pillow ke semua kemasan kertas yang dapat didaur ulang untuk pengiriman. Namun peralihan ini masih terbatas di salah satu fasilitas Gudang Amazon di Euclid, Ohio, Amerika Serikat.
Fasilitas tersebut telah dilengkapi dengan mesin pengemasan yang dapat secara otomatis membungkus produk dalam berbagai ukuran, dengan mailer kertas untuk barang-barang kecil, dan kertas filler (paper filler) sebagai pengganti bubble ke dalam kotak standar.
Upaya Amazon untuk beralih ke bahan kemasan nonplastik dilakukan setelah perusahaan berjanji pada Juli, untuk menghentikan penggunaan mailer plastik dan beralih ke alternatif yang dapat didaur ulang. Mailer kertas non-bantalan sebagian besar tidak tahan lama seperti mailer plastik, tetapi Amazon mengatakan bahwa mereka mengembangkan gulungan kertas yang dapat meregang, memiliki ketahanan terhadap cuaca, dan dapat didaur ulang.
“Ketika Amazon beralih ke kemasan yang dapat didaur ulang, hal ini akan mengurangi limbah plastik perusahaan dan jumlah polusi plastik yang dapat mencapai lautan," kata Matt Littlejohn, wakil presiden senior Oceana, sebuah organisasi konservasi.
Namun, Littlejohn mempertanyakan komitmen Amazon untuk mengakhiri penggunaan plastik. Pasalnya, langkah Amazon terasa begitu progresif di Amerika Serikat, sebagai pasar terbesarnya, dibandingkan dengan komitmen yang dibuat untuk Inggris, Jerman, dan pasar-pasar lainnya.
"Sayangnya, Amazon tidak membuat komitmen yang jelas, terukur, dan terikat waktu, sehingga tidak jelas kapan, di mana, dan seberapa banyak pengurangan plastik yang akan dilakukan," kata Littlejohn seperti dilansir The Verge, Jumat (20/10/2023).
Meskipun demikian, keputusan Amazon untuk mengubah setidaknya satu fasilitas menjadi kemasan bebas plastik menunjukkan bahwa pusat-pusat pemenuhan kebutuhan dalam bentuk apapun dapat mengurangi penggunaan plastik. Perusahaan juga menghindari pengemasan 11 persen produk yang dikirim pada tahun 2022, dan memilih untuk menempelkan label langsung pada kotak produsen jika dianggap cukup kokoh.